Bawa KTP & KK Emak-emak Bisa Dapat Modal Usaha, Cek di Sini Caranya

Bawa KTP & KK Emak-emak Bisa Dapat Modal Usaha, Cek di Sini Caranya

Erika Dyah - detikFinance
Selasa, 28 Sep 2021 15:08 WIB
sinergiultramikro-bri
Foto: detikcom/Agung Pambudhy
Lampung Tengah -

Kegiatan wirausaha saat ini tak hanya digeluti oleh kaum laki-laki saja. Sebab, tak sedikit perempuan, terutama ibu-ibu, yang giat membuka usaha baik untuk menambah penghasilan atau menyokong kebutuhan keluarga.

Bagi ibu-ibu, ada cara mudah yang bisa ditempuh untuk mendapat modal jika ingin membuka usaha. Cukup menyiapkan dokumen berupa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat, ibu-ibu bisa mendapat modal usaha dari Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Mekaar.

Lebih lanjut, Kepala Cabang PNM Gunung Sugih, Lampung Tengah, Desi Vitha Bella menjelaskan program Mekaar bisa diikuti oleh ibu-ibu golongan prasejahtera, yakni perempuan usia 18-63 tahun yang sudah menikah dengan pendapatan per kapita kurang dari Rp800.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Syarat sudah menikah pastinya, janda boleh asalkan ada penanggung jawab. Gadis pun sebenarnya boleh, asalkan dia tulang punggung keluarganya," jelas Desi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Nominal yang dipinjamkan pun beragam, mulai dari Rp2-5 juta, serta ada juga program Mekaar plus yang bisa memberikan pinjaman hingga Rp7 juta.

ADVERTISEMENT

Adapun prosedur peminjamannya sendiri menurut Desi sangat mudah, bahkan tanpa adanya agunan. Ia menjelaskan, calon nasabah harus sudah memiliki usaha atau berencana memulai usaha agar bisa mendapat modal dari PNM. Nantinya, nasabah yang terdiri dari ibu-ibu ini diberi syarat untuk mengumpulkan orang sebanyak 10-30 orang dalam satu kelompok agar bisa mendapatkan modal.

Bukan tanpa alasan, kelompok ini dibentuk karena modal pinjaman dari PNM diberikan dalam sistem tanggung renteng.

"Kan kita nggak ada jaminan, jadi jaminannya itu cuma KK dan KTP sama ibu-ibu kelompok itu. Makanya ada sistem berkelompok. Jadi, mau nggak mau kalau ada salah satu ibu nasabah kabur, kelompok itu yang nantinya wajib tanggung renteng," ungkapnya.

sinergiultramikro-bri Foto: detikcom/Agung Pambudhy

Kelompok yang dibentuk mengharuskan anggotanya untuk tinggal di satu wilayah yang sama. Umumnya dalam jarak maksimal 20 menit dari tempat kumpul.

Terkait kumpul ini sendiri, Desi menjelaskan bahwa pihaknya mengadakan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) untuk setiap kelompok yang terbentuk. Dalam pertemuan rutin ini dilakukan pembinaan sekaligus pencairan dan pembayaran angsuran pinjaman setiap minggunya.

Untuk wilayah Gunung Sugih, saat ini telah terbentuk 218 kelompok dengan jumlah nasabah mencapai 4.532 orang ibu-ibu.

Desi mengatakan kini dengan adanya Holding Ultra Mikro yang terdiri dari Bank BRI, PNM, dan Pegadaian, pihaknya bisa memberikan akses pembiayaan yang lebih luas kepada nasabah. Tak hanya itu, petugas Account Officer (AO) PNM juga bisa memudahkan nasabah untuk mengakses pembiayaan modal baru lainnya.

sinergiultramikro-bri Foto: detikcom/Agung Pambudhy

"Misalnya gadai emas, tabung emas, atau nabung di BRI juga pinjaman KUR lainnya. Yang pasti bisa, mengubah nasabah dari segmen ultra mikro jadi mikro," ungkap Desi.

Masih ada info menarik di halaman berikutnya. Langsung klik

Lihat juga Video: Momen Para Pelaku Usaha Pariwisata di Boyolali Divaksinasi

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui, manfaat bantuan modal usaha dari PNM sudah dirasakan langsung oleh ibu-ibu di Lampung Tengah, baik untuk memulai usaha maupun untuk mengembangkan usaha. Salah satu nasabah PNM, Yeni Martiana mengaku sudah bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar selama kurang lebih 4 tahun.

"Mulanya, ikut bergabung dengan PNM karena ingin mulai usaha kecil. Pinjaman awal dari Rp2 juta, tiap tahun naik siklus jadi Rp 3 juta dan seterusnya kini masuk ke siklus kelima sudah Mekaar Plus Rp7 juta," ujar Yeni.

Ia mengaku modal dari PNM dapat membantunya untuk membuka berbagai usaha di rumah. Mulai dari kredit baju, suplai jajan makanan, dagang beras, juga jual penganan ringan lain di rumah. Menurutnya hal ini bisa membantunya menambah penghasilan, terlebih ia masih memiliki anak kecil sehingga dituntut untuk selalu berada di rumah saja.

Selain Yeni, ada juga kisah Subur, pengusaha tempe di Terbanggi Subing, Gunung Sugih yang mengaku mulai mendapatkan modal dari PNM sejak 3 tahun lalu. Berkat modal ini, ia pun bisa menambah produksi tempe miliknya.

"Dari yang dulu cuma 20kg, lalu maju semenjak ada PNM sekitar 3 tahun ini sampai sekarang bisa 100kg (produksi) per hari," kata Subur.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.


Hide Ads