Kementerian BUMN tengah berupaya meningkatkan produktivitas petani. Sejalan dengan itu, pemerintah juga berupaya memenuhi kebutuhan pupuk, baik subsidi yang non subsidi yang terus meningkat.
"Nah karena itu kami BUMN ingin membantu pemerintah, di mana kita tahu yang namanya subsidi pupuk ini meningkat dari Rp 19 triliun ke Rp 30 triliun, dan kalau kita lihat petanya market dari pupuk non subsidi terus meningkat 53%, tetapi subsidinya meningkat juga Rp 19 triliun ke Rp 30 triliun," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Maka itu, pihaknya pun melakukan transformasi pada BUMN pupuk. PT Pupuk Kaltim akan didorong untuk memenuhi kebutuhan pupuk non subsidi. Perusahaan pupuk BUMN lain akan tetap fokus ke pupuk subsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mendorong salah satu perusahaan pupuk kita Pupuk Kaltim untuk berdiri tegak di market yang terbuka untuk yang non subsidi. Yang lainnya tetap disubsidi, ada 4 perusahaan dan ini kita coba, kita cari ekosistemnya bagaimana kita bisa bantu pemerintah dari penambahan pupuk subsidi yang nilainya terus meningkat," katanya.
Untuk mendorong produktivitas petani, PT Pupuk Indonesia (Persero) menggulirkan program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Melalui program ini, petani akan mendapat pendampingan dalam hal pembiayaan, pupuk hingga bibitnya.
"Karena itu PT Pupuk Indonesia akan menggelontorkan tadi program di 5 titik PT Pupuk Indonesia yang mencakup 40.000 hektare 28.000 petani," kata Erick.
Sejalan dengan itu, pihaknya juga akan membentuk project management office (PMO) untuk menampung atau off taker produk petani. "Kita coba lakukan ini tidak lain coba potensi momentumnya ada, bagaimana Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, cuma kita mulai dari kecil dulu," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengapresiasi dukungan para stakeholder terhadap program Makmur, salah satunya dukungan permodalan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri BUMN atas kesediaannya menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman ini," kata Bakir.
Bakir menjelaskan, program Makmur merupakan program agro solution yang bertujuan memberikan pendampingan dan pengawalan intensif kepada petani dan budidaya pertanian. Melalui program Makmur, kata Bakir, petani mendapatkan kemudahan akses permodalan, agro input seperti pupuk, benih, pestisida, kawalan tekonologi budidaya, jaminan offtaker, hingga asuransi bila terjadi gagal panen.
"Kami mendapat dukungan dari Bank BRI dalam hal akses permodalan serta layanan produk dan jasa perbankan lainnya. Insha Allah dengan dukungan ini, program Makmur dapat berjalan lebih baik dan bisa menjangkau lebih banyak petani di Indonesia, sehingga manfaatnya semakin dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Bakir.
(acd/zlf)