2. Adinda (19 tahun) dari Jawa Tengah
Adinda merupakan mahasiswa pendidikan S-1 di bidang informatika dan menjadi asisten praktikum di kampusnya. Dia juga aktif dalam kegiatan kampus mulai dari menjadi anggota Developer Student Club hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dia aktif menyuarakan isu kesetaraan gender dan lingkungan melalui edukasi langsung kepada masyarakat. Dia dinobatkan sebagai Duta Generasi Hijau Jawa Tengah 2019 dan mengajar sebagai guru SD di salah satu daerah pelosok Indonesia, tepatnya di Kota Musi Banyuasin.
3. Indira (23 tahun) dari Sulawesi Selatan
Indira dalam keluarga adalah satu-satunya yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia merupakan mahasiswi berprestasi di Fakultas Hukum, yang memenangkan kategori Hakim Terbaik di kompetisi peradilan semu bergengsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indira juga aktif berorganisasi dan menjadi asisten peneliti, tutor serta bekerja di salah satu bank BUMN. Bagi Indira, kepemimpinan perempuan penting agar menjadi magnet bagi perempuan-perempuan lainnya untuk berani mengambil langkah dan menunjukkan kemampuan setara laki-laki.
4. Putri (21 tahun) dari Jawa Barat
Putri yang berasal dari Kabupaten Bandung ini merupakan lulusan salah satu lulusan universitas pertanian terkemuka. Dia sudah aktif memperjuangkan hak-hak anak perempuan di desanya.
Tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk berjuang menikmati haknya, Putri menjadi konselor sebaya dari kampung ke kampung. Putri mengabarkan kepada anak perempuan lainnya, masih banyak penjuru dunia yang perlu ditelusuri, masih banyak buku yang perlu diilhami, masih banyak masa depan gemilang yang perlu diperjuangkan. Dia percaya bahwa bagi perempuan, dapur, sumur, kasur bukanlah pilihan terakhir.
5. Sisilia (22 tahun) dari Nusa Tenggara Timur
Sisilia sempat menjadi seorang edukator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini, yang membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di Kota Kupang. Sejak 2015, dia juga tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan.
Dia mengajar bahasa Inggris dan mata pelajaran serta keahlian lainnya bagi anak-anak yang tinggal di kampung nelayan dan bekerja sebagai kuli angkut di pasar. Sisilia ingin mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan isu kesetaraan gender dan tidak menghakimi perempuan atas pilihan yang diambil terhadap kepemilikan tubuhnya.
6. Virdha (23 tahun) dari Jawa Tengah
Virdha saat ini aktif di Pusat Studi Gender dan berpartisipasi di program pemberdayaan perempuan yang bekerja dengan berinovasi menggunakan bahak lokal dan melakukan pelatihan ekonomi untuk perempuan di suatu perkampungan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia juga meneliti fenomena kekerasan terhadap perempuan dan berencana untuk mempublikasikan penelitian tersebut.
Menurut Virdha, keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan kerja adalah yang yang sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang tidak akan didapatkan dari kepemimpinan yang hanya melibatkan laki-laki saja.
(aid/eds)