Tetapi, tidak semua hasil penangkarannya langsung dia jual. Alasannya, penangkaran butuh regenerasi untuk meneruskan proses penangkaran. Selain itu juga melihat permintaan dan karakter burung yang dihasilkan.
"Kalau dirata-rata dalam setahun saya mampu menjual 100 trotolan atau anakan usia 2 bulan (sudah mandiri). Kalau bicara keuntungan ya 200 persen dari modal, tetapi risikonya 100 persen dibandingkan bisnis lainnya," ujarnya.
Untuk harga trotolan ocehan trah lomba, Indra mengatakan berkisar Rp 3 juta sampai dengan Rp 15 juta untuk yang jantan. Sedangkan betina biasanya tidak dijual, tetapi dijadikan indukan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat ketekunan dan keuletannya tersebut, kini Indra tidak hanya menangkarkan murai batu jenis ocehan tetapi juga jenis ekor panjang yang biasa dilombakan visual di Singapura. Padahal harga murai ekor panjang jauh di atas ocehan.
"Saya ada 16 pasang ocehan dan empat pasang ekor panjang. Murai batu ekor panjang harganya trotolan 1 ekor bisa sampai Rp 50 juta, usia 2 bulan," ucapnya.
Indra menjelaskan, murai ekor panjang ini memang cukup ramai di Singapura. Di sana rata-rata ekor murai bisa sampai 43 sentimeter untuk yang jantan. Sedangkan yang betina bisa sampai 23 sentimeter.
"Kalau yang Indonesia itu betina mentok 15 sentimeter panjang ekornya, kalau jantan bisa sampai 25 sentimeter. Untuk ekor panjang ini harganya bisa sampai miliaran rupiah," kata dia
Dia mencontohkan seperti milik salah seorang penangkar di Jawa Timur (Jatim) yang pernah ditawar Rp 1,5 miliar untuk satu ekor murai ekor panjang 43 sentimeter.
"Itu untuk anakannya saja bisa sampai Rp 100 juta, itu banyak yang akan beli," sambungnya.
Sedangkan untuk yang trah ocehan dan jawara di berbagai lomba nasional, Indra mengatakan, harganya bisa sampai Rp 4 miliaran.
"Pernah ada burung bernama Ohara itu ditawar Rp 3 miliar ditambah satu mobil Rubicon, berarti kan sekitar Rp 4 miliar tidak dikasihkan," tuturnya.
Sedangkan untuk jenis yang paling rendah yakni murai sayur. Kenapa disebut sayur? Indra menjelaskan, hal ini karena burung tersebut hanya cocok untuk hiasan teras atau teman ngopi saja.
"Jenis sayur itu karena burungnya tidak berani tarung, ocehannya juga tidak jadi. Sudah diseting, dikasih makan bagus, tapi tidak bisa jadi, makanya menyebutnya murai sayur. Harganya paling Rp 1,2 juta sampai Rp 2 juta itu sudah dapat yang dewasa," terang Indra.
Simak Video " Video: Melihat Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)