Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 2 akan berakhir besok, Senin (4/10). Ekonom wanti-wanti jika relaksasi tidak ditanggapi dengan serius, Indonesia akan bernasib sama seperti Singapura.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dradjad Wibowo mengatakan, pergerakan masyarakat di pulau Jawa sudah padat dan dia menyarankan adanya relaksasi PPKM. Akan tetapi, relaksasi itu pun harus dilakukan hati-hati agar kejadian di negara tetangga tidak terjadi di Indonesia.
"Tapi relaksasi ini harus super hati-hati, jangan sampai kita meniru kesalahan Singapura. Singapura kepedean, karena tingkat vaksinasi di sana tinggi sekali, mereka melakukan relaksasi terlalu cepat dan terlalu luas. Ternyata jumlah kasus meningkat drastis, meski tingkat hospitalisasi dan mobilitas relatif terkendali karena efek vaksin," kata Dradjad saat dihubungi detikcom, Minggu (4/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, ada baiknya beberapa relaksasi yang ada saat ini seperti pembukaan kembali bioskop, pusat perbelanjaan, WFO/WFH, pintu masuk ke Indonesia dan lain-lain tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, dengan relaksasi yang ada pun ekonomi sudah mulai tumbuh.
"Saran saya, relaksasi yang sudah berjalan selama ini dijaga seperti ini dulu agar tidak mengalami seperti Singapura. Toh aktivitas ekonomi sudah tumbuh dan perekonomian sudah keluar dari resesi. Perdagangan, ritel dan transportasi bisa sedikit direlaksasi tapi jangan kebablasan," ujarnya.
Dradjad bilang, wacana vaksin booster berbayar perlu dipercepat agar kegiatan ekonomi dapat direlaksasi berkelanjutan. "Yang krusial, pemerintah perlu mempercepat booster vaksin berbayar. Jika nanti sebagian besar masyarakat perkotaan sudah menerima booster, sektor perdagangan dan retail bisa direlaksasi lebih lanjut," imbuhnya.
Senada dengan itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah juga menambahkan, meskipun ekonomi sudah menunjukkan pemulihan, waspada terhadap pandemi masih harus dilakukan.
"Kita saat ini belum aman, masih ada kemungkinan terjadi 3rd wave, jangan sampai itu terjadi. Oleh karena itu PPKM harus tetap dipertahankan yang berubah itu levelnya. Di sisi ekonomi sendiri meskipun ada PPKM sudah terlihat proses perbaikan. Kita sudah mulai kembali ke jalur pemulihan ekonomi. Sudah terlihat di indikator-indikator seperti penjualan kendaraan bermotor dan PMI," kata Piter.
(dna/dna)