Pemerintah akan membentuk holding BUMN pariwisata dan pendukung yang dikomandoi PT Aviasi Pariwisata Indonesia. Perusahaan yang dulunya bernama PT Survai Udara Penas (Persero) ini akan menjadi induk dari sejumlah perusahaan pelat merah.
Sejumlah BUMN akan bergabung. BUMN-BUMN itu yakni PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau INA, PT Sarinah (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) atau TWC, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Dalam catatan detikcom, Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menjelaskan mekanisme pembentukan holding sebenarnya tinggal menunggu peraturan pemerintah (PP) ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, terdapat dua isu lainnya yang harus dibereskan. Pertama terkait ITDC sebagai salah satu BUMN yang memiliki peran utama dalam pengembangan destinasi pariwisata. Perusahaan pelat merah tersebut ditargetkan menjadi anggota holding pada akhir tahun 2021 pasca proses PMN kepada ITDC.
"Ditarget Q4 2021 ini ITDC adalah proses inbrengnya memang secara teknis akan dilakukan setelah PMN-nya (penyertaan modal negara) disetujui. Sebetulnya PMN sudah disetujui, tinggal menunggu PP juga," katanya dalam Rakornas Parekraf Tahun 2021, Senin (27/9/2021).
Selanjutnya, Garuda Indonesia yang memiliki peran utama dalam konektivitas dan mobilitas penduduk dan kegiatan pariwisata di Indonesia, ditargetkan menjadi bagian anggota holding di tahun 2023.
"Nanti kita menunggu restrukturisasi yang dilakukan oleh Garuda, dan ini masih waktunya di 2023," tuturnya.
Bersambung ke halaman berikutnya