Perubahan iklim adalah masalah yang serius dan harus diantisipasi oleh penduduk dunia. Termasuk di Indonesia, khususnya Jakarta.
Saat ini Jakarta disebut terus mengalami penurunan permukaan tanah. Kemudian kenaikan air laut yang disebabkan perubahan iklim ini bisa membuat Jakarta tenggelam.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan karena itu pemerintah mengimbau kepada DKI Jakarta agar bisa menyediakan air untuk seluruh masyarakatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah perubahan iklim, sea level rise ini kita pahami jika Jakarta semakin tenggelam 10 cm - 12 cm. PUPR benar-benar menghindari dan mengimbau kepada DKI Jakarta untuk menyediakan air bagi seluruh masyarakatnya," kata dia dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).
Sebelumnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan jika permukaan tanah di Jakarta terus menurun. Lalu kenaikan muka air laut 0,8 cm - 1,2 cm per tahun akibat perubahan iklim.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto mengungkapkan Bappenas mengantisipasi hal ini yang disebabkan 80% warga Jakarta menggunakan sumur Bor.Arifin menjelaskan, banyaknya penggunaan sumur bor ini karena sumber air bersihnya tidak mencukupi kebutuhan mereka.
Karena itu pemerintah melalui Bappenas berupaya meningkatkan kualitas pasokan air baku melalui bendungan Jati Luhur dan bendungan lain. "Nanti diolah dan kemudian disalurkan ke masyarakat," jelas dia.
Lanjut halaman berikutnya.