Pandemi COVID-19 yang terjadi hingga saat ini membuat banyak sektor terdampak. Termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor di kawasan Indonesia Timur.
Para pelaku usaha berupaya untuk mempertahankan kegiatan operasional agar tetap berjalan serta menjaga tidak terjadi pengurangan karyawan sekaligus mencari peluang/pasar baru guna mempertahankan bisnisnya.
Misalnya pelaku usaha asal Indonesia Timur yang berlokasi di Makassar, PT Kevinindo Anugrah (Kevinindo) merasakan sejumlah tantangan tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kancing sejak tahun 2003 ini harus tetap memperjuangkan agar perusahaan tetap beroperasi sehingga 100 orang karyawannya tetap dapat bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kevinindo telah melakukan ekspor kancing berbahan baku cangkang kerang ke manca negara dengan mayoritas ke Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong. Keunikan produknya menjadi daya tarik tersendiri. Selain artistik, produknya yang ramah lingkungan menjadikan Kevinindo semakin diminati oleh pasar Eropa. Bahkan, produk ini mendapat tempat khusus di pasar Eropa, khususnya bagi masyarakat di sana yang sangat peduli akan produk-produk yang ramah lingkungan.
Pemilik PT Kevinindo Anugrah, Bertha Toding mengatakan bahwa industri ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena cangkang kerang sebagai bahan baku yang sudah digunakan membuat kancing, scrub-nya (ampasnya) dapat digunakan kembali untuk memproduksi kancing dengan ukuran yang lebih kecil. Jadi diupayakan tidak ada yang terbuang.
"Pada awal pandemi COVID-19, kami belum merasakan dampak signifikan kepada kegiatan usaha, hanya adanya keterbatasan dalam pengiriman barang saja. Kami juga sempat merasakan dampaknya yang cukup signifikan, karena terjadinya penurunan permintaan dari buyer-buyer kami, tetapi sekarang permintaan mulai naik," kata dia dalam siaran pers, Senin (4/10/2021).
Dia menjelaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank datang dan memberikan fasilitas PKE UKM LPEI ini sehingga usahanya merasa terbantu terutama dalam menjaga cashflow.
"Kami bertahan untuk tidak ada pengurangan jumlah karyawan, sehingga strategi perusahaan harus kami sesuaikan," jelasnya.
Lanjut ke halaman berikutnya.