Kementerian PAN-RB menyatakan sedang melakukan kajian untuk mengubah sistem tunjangan bagi PNS sesuai dengan hasil kerja. Nantinya, ada kemungkinan tunjangan akan diberikan dalam jumlah yang berbeda meskipun masih satu golongan.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Alex Denni mengatakan sistem tunjangan akan dibuat seadil mungkin sesuai dengan hasil kerja. Jumlah tunjangan akan dibuat sesuai dengan kinerja, kapasitas, dan perilaku setiap PNS.
Dengan begitu, PNS yang rajin dan malas bekerja pendapatannya kemungkinan akan berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sistem reward akan dibuat adil. Kami sudah intens komunikasi dengan Kemenkeu. Bukan lagi itu pintar nggak pintar pendapatan sama. Nanti ini terkait kinerja, kapasitas, dan perilaku," ungkap Alex dalam webinar yang diadakan Kementerian PAN-RB, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, tunjangan harusnya menjadi motivasi bekerja. Namun, yang terjadi selama ini justru para PNS merasa aman dan bekerja seadanya karena menganggap tunjangan bagaikan tambahan gaji bulanan yang tetap dan masuk dengan sendirinya.
"Tunjangan-tunjangan ini seharusnya jadi instrumen untuk motivasi kinerja. Tapi sayangnya bagi para PNS sekarang ini cenderung jadi pendapatan tetap, jumlahnya tetap, setiap bulan malah jadi hak untuk diterima bukan mengembangkan diri," ujar Alex.
Dia mengatakan Kementerian PAN-RB sedang mengubah sistem PNS menjadi lebih profesional. Bukan lagi bicara disiplin dan sanksi, namun menempatkan reward sebagai pemicu kinerja para PNS.
Di sisi lain, dia mengatakan selama ini gaji pokok PNS sendiri memang perlu ditinjau kembali. Menurutnya kalau melihat jumlahnya saat ini memang sangat memprihatinkan. Namun, dia tak menyebutkan akan ada revisi ataupun kenaikan gaji pokok PNS.
"Meski kita akan membuat sistem total reward. Kalau dilihat gaji pokok, ini memang perlu di-review. Angka gaji kita pantas kala prihatin, selama ini memang tunjangan yang menutupnya," ungkap Alex.
Lihat juga Video: Jokowi Sebut ASN Bergaya Bak Pejabat Kolonial Sudah Tak Zaman