Polemik jagung untuk pakan ternak masih menjadi perhatian pemerintah. Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para pejabat terkait untuk membicarakan hal itu.
Salah satu yang diundang Jokowi ke Istana hari ini adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Hari ini kita dikumpulkan Bapak Presiden untuk melakukan rapat terbatas tentang ekosistem ketahanan pangan kita. Lebih khusus terkait dengan jagung, peternak ayam, dan lain sebagainya," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Untuk Apa Jokowi Blusukan Lagi? |
Syahrul menjelaskan, untuk menangani persoalan jagung pakan tersebut ada 3 tahap yang akan dilakukan. Tahap pertama budidaya pengembangan jagung dengan tujuan mencapai target produksi nasional. Kedua, mengelola pasca-panen jagung hingga pengolanannya. Tahap ketiga fokus terhadap pasarnya.
"Mengolah itu artinya sudah dalam proses-proses yang sesuai kebutuhan, ada untuk pakan dan lain-lain," terangnya.
Syahrul mengatakan, Jokowi sudah menegaskan agar semua menteri, terlebih Menteri Pertanian fokus di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktifitas jagung.
"Kita lebih khususnya di dalam menghadapi climate change perubahan anomali cuaca yang luar biasa. Baik secara nasional maupun secara global. Oleh karena itu kita tentu berharap bahwa produktifitas sesuai kebutuhan yang ada bisa kita imbangi," terangnya.
Jokowi juga minta, jika produksi jagung sudah melampaui kebutuhan nasional diperbolehkan untuk melakuakn ekspor.
"Kalau terjadi masalah katakanlah berkait dengan telor, dan ayam yang juga melimpah dan harganya kemudian turun dan beberapa agenda agenda dipersiapkan untuk menangani itu. Salah satu agenda adalah untuk agenda permanennya dibuatkan industri telor yang ada dan seperti itulah dalam perencanaan yang lain," tuturnya.
(das/dna)