Luhut mengaku sebanyak 6 kali pergi ke sana. Namun, karena kondisi politik yang tidak menentu ia pun menghentikan investasi di sana.
"Akhirnya sudah 2 tahun saya lihat kok capeknya travelling 27 jam. Saya putusin nggak jadi lagi deh. Tutup. Itu aja selesai 2008 atau 2009," kata mantan Menko Polhukam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut sendiri mengaku siap jika nantinya diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Sangat siap. Saya bilang kalau saya salah, kan saya bicara data tadi, ya hukum saja as simple as that," tutur Luhut.
(acd/hns)