Top! Tiga Ekonom Ini Raih Hadiah Nobel Ekonomi Rp 16 M

Top! Tiga Ekonom Ini Raih Hadiah Nobel Ekonomi Rp 16 M

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 12 Okt 2021 10:29 WIB
Top! Tiga Ekonom Ini Raih Hadiah Nobel Ekonomi Rp 16,2 M
Foto: Dok. CNN
Jakarta -

Sebanyak tiga ekonom memenangkan hadiah Nobel Ekonomi 2021 senilai US$ 1,14 juta atau setara Rp 16,2 miliar (kurs Rp 14.210). Mereka adalah David Card dari Kanada, Joshua Angrist asal Israel-Amerika, dan Guido Imbens kelahiran Belanda-Amerika.

David Card seorang profesor ekonomi University of California, Berkeley, mendapat hadiah Nobel Ekonomi 2021 atas wawasan baru yang dibagikannya tentang bursa tenaga kerja. Dia menggunakan eksperimen alami dengan menganalisis efek pasar tenaga kerja dari upah minimum, imigrasi, dan pendidikan.

Studinya dari awal 1990-an menantang kebijaksanaan konvensional, yang mengarah ke analisis baru dan wawasan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan upah minimum tidak serta merta menyebabkan berkurangnya lapangan kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerangka kerja yang mereka buat secara radikal telah mengubah cara para peneliti mendekati pertanyaan empiris menggunakan data dari eksperimen alami atau eksperimen lapangan secara acak," kata Royal Swedish Academy of Sciences dikutip dari CNN, Selasa (12/10/2021).

Sementara Joshua Angrist dan Guido Imbens menunjukkan sebab dan akibat dari efek pasar tenaga kerja. Keduanya merupakan profesor di Massachusetts Institute of Technology dan profesor di Universitas Stanford di California.

ADVERTISEMENT

"Para peneliti merasa terhormat karena memberi kami wawasan baru tentang pasar tenaga kerja dan menunjukkan kesimpulan apa tentang sebab dan akibat yang dapat ditarik dari eksperimen alam," tuturnya.

Penghargaan Nobel Ekonomi secara resmi dikenal sebagai Penghargaan Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi, tidak dilembagakan oleh Alfred Nobel. Itu didirikan oleh bank sentral Swedia dan diberikan untuk mengenang Nobel.

Card mengatakan karyanya sebagian besar tentang mencoba mendapatkan lebih banyak ikatan ilmiah dan analisis berbasis bukti di bidang ekonomi.

"Kebanyakan ekonom kuno sangat teoritis, tetapi hari ini sebagian besar ekonomi benar-benar sangat gila, melihat pelajaran seperti pendidikan atau kesehatan, atau pada efek imigrasi atau efek dari kebijakan upah," katanya.

Sebelumnya ekonom Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michael Kremer menerima Nobel 2019 karena memelopori pendekatan pengurangan kemiskinan. Duflo adalah wanita kedua yang dianugerahi hadiah, yang telah diberikan sejak 1969.




(aid/ara)

Hide Ads