Bos Media Terkaya Michael Bloomberg Disurati Anies, Ditemui Sri Mulyani

Bos Media Terkaya Michael Bloomberg Disurati Anies, Ditemui Sri Mulyani

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 12 Okt 2021 13:59 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menemui Bos Bloomberg, Michael Rubens Bloomberg di kantor pusatnya, New York. Momen pertemuan itu dibagikan dalam akun Instagramnya miliknya.

"Saya bertemu Michael Bloomberg di kantor pusat Bloomberg di New York," demikian tulis Sri Mulyani di akun Instagram @smindrawati yang dikutip detikcom, Selasa (12/10/2021).

Sebelumnya, orang terkaya ke-20 versi Forbes itu juga pernah disurati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Surat itu sempat viral di Twitter awal bulan ini dan dinarasikan sebagai cara Anies minta jatah kampanye antirokok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat itu diunggah akun @rokok_indonesia. Akun itu memberi jawaban kenapa Anies diserang soal rokok di Twitter, karena katanya Anies minta jatah kampanye antirokok.

"Kenapa sih pada nyerang Anies Baswedan? Ya karena beliau minta jatah ke Bloomberg Initiative buat kampanye antirokok," tulis akun itu.

ADVERTISEMENT

Cuitan tersebut disertakan unggahan surat dari Anies ke Bloomberg Philanthropies, lembaga donor di balik kampanye anti-rokok global. Lembaga itu didirikan oleh Michael dan telah menggelontorkan uang hampir US$ 1 miliar demi kampanye antirokok di seluruh dunia.

"Inisiasi bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaannya ini ya bisa jadi alat tukar politik. Ingat bentar lagi 2024, waktunya cari dana bos," cuitnya.

[Gambas:Instagram]

Lihat juga video 'Sri Mulyani Jelaskan 7 Agenda Keuangan yang Dibahas di KTT G-20':

[Gambas:Video 20detik]



Melalui surat yang diteken pada 2019 itu, Anies bicara bagaimana Jakarta melindungi warga dari rokok. Anies menyebut Jakarta melarang iklan dan pajangan tembakau di dalam dan luar ruangan di tempat penjualan.

Sebagai informasi, Michael merupakan mantan Wali Kota New York. Saat menjabat, dia membuat perubahan besar pada sektor sekolah kota, transportasi, termasuk perluasan jalur kereta bawah tanah, dan kesehatan masyarakat dengan menerapkan peraturan ekstensif yang menargetkan merokok dan obesitas.

Michael juga diketahui menandatangani undang-undang yang melarang merokok di bar dan restoran serta meningkatkan pajak rokok.

Pada 2006 dan 2008, dia juga melakukan perjuangannya secara global dengan memberikan US$ 125 juta dan US$ 250 juta untuk membantu meningkatkan upaya WHO di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.


Hide Ads