Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia di sepanjang September 2021 mencapai US$ 16,23 miliar. Jika dibandingkan bulan lalu (month to month/mtm) turun 2,67%, tapi secara year on year (yoy) naik 40,31%.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono merinci, impor tersebut terdiri dari barang konsumsi mencapai US$ 1,79 miliar yang turun 5,28% secara mtm, bahan baku penolong US$ 12,09 miliar turun 2,27% secara mtm, barang modal US$ 2,35 miliar turun 2,66% mtm.
"Tapi secara year on year semuanya mengalami peningkatan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, secara struktural 74,51% merupakan peranan dari bahan baku dan penolong. Sementara barang modal 14,47% dan konsumsi 11,02%.
Jika dilihat dari barangnya, kenaikan impor paling besar terjadi di bahan bakar mineral, yang mengalami penambahan impor US$ 276,7 juta. Lalu diikuti mesin peralatan sebesar US$ 63,7 juta.
"Impor non migas ini di September yang terjadi penurunan cukup besar HS 85, yaitu mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya, turun US$ 122,8 juta. Impor penambahan cukup besar kan tadi HS 27 di mana September ini bertambah US$ 276,7 juta. komoditas utamanya peningkatan impor olahan batu bara," terangnya.