Pada kesempatan tersebut, Margo mengatakan neraca dagang Indonesia tercatat surplus selama 17 bulan secara berturut-turut.
"Neraca perdagangan Indonesia ini selama 17 bulan secara berturut-turut membukukan surplus," katanya.
Surplus komoditas non migas yang menyumbang surplus terbesar di September 2021 adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan, serta besi dan baja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan kalau kita lihat negara memberikan andil terhadap surplus terbesar itu berasal dari Amerika Serikat, India dan Filipina," katanya.
Dia mengatakan, Indonesia mencatat surplus dengan Amerika Serikat sebesar US$ 1,57 miliar, India US$ 718,6 juta, dan Filipina US$ 713,9 juta. Namun, Indonesia mencatat defisit dari Australia US$ 529,7 juta, Thailand US$ 346,8 juta dan Ukraina US$ 247,2 juta.
"Ukraina kita defisit sebesar US$ 247,2 juta kemudian kalau kita lihat komoditas penyebab defisit dengan Ukraina adalah komoditas serelia dan juga besi dan baja HS 72," katanya.
(acd/das)