Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan COVID-19 membuat kesenjangan sosial makin jadi di Indonesia. Perbedaan antara yang kaya dan miskin makin kentara.
Maka dari itu menurutnya masalah ini perlu diintervensi pemerintah, termasuk dalam melibatkan BUMN. Hal itu dilakukan agar ekonomi bisa seimbang.
"Bukan saya mau bedakan, yang besar atau yang kecil, atau yang kaya dan yang miskin. Tapi memang COVID-19 ini buat kesenjangan sosial. Maka perlu diintervensi, agar ekonominya seimbang," ungkap Erick saat melakukan acara penanaman jagung di Natar, Lampung, Sabtu (16/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, perputaran uang juga harus dijaga dengan baik. Dia bilang semua orang harus dapat uang, bukan cuma pihak-pihak perusahaan besar saja.
Termasuk juga pekerja kecil macam petani juga harus mendapatkan keuntungan di tengah kondisi pandemi seperti ini. Dengan perputaran uang yang tersebar ke semua pihak dia bilang masyarakat akan rukun dan sejahtera.
"Perputaran uang itu kalau makin semua punya uang, semua pada dapat, jadi semua rukun dan sejahtera. Nggak besar besarnya aja yang dapat uang, yang kecil kayak petani ini juga harus dapat," kata Erick.
Nah salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan sosial adalah lewat program Makmur yang dibesut BUMN. Program ini merupakan bentuk pendampingan BUMN kepada petani.
Di dalamnya ada jaminan asuransi, ada jaminan ketersediaan pupuk, dan sebagainya. Program ini diklaim dapat menambah produktivitas dan pendapatan petani.
Apa sasaran program Makmur? Langsung klik halaman berikutnya