Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan 20 Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat pada Kamis (14/10/2021) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi menyentil keras BUMN terkait suntikan penyertaan modal negara (PMN). Jokowi menilai sebelumnya BUMN itu terlalu sering mendapat proteksi.
"Yang lalu-lalu BUMN terlalu keseringan kita proteksi. Sakit tambahi PMN, sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali, kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, menurut Jokowi, karena BUMN terlalu sering diproteksi akhirnya mengurangi kemampuan untuk berkompetisi, bahkan tidak berani bersaing hingga mengambil risiko.
"Akhirnya itu yang mengurangi nilai-nilai yang saya sampaikan. Berkompetisi nggak berani, bersaing nggak berani, mengambil risiko nggak berani. Bagaimana profesionalisme kalau itu tidak dijalankan?," tutur Jokowi.
"Jadi tidak ada yang namanya proteksi-proteksi lagi, sudah lupakan Pak Menteri yang namanya proteksi-proteksi itu," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi pun menambahkan, jika ada laporan dari Menteri BUMN terkait kondisi BUMN yang sakit, makan akan langsung diminta tutup saja.
"Kalau Pak Menteri sampaikan pada saya, pak ada perusahaan seperti ini, kondisinya BUMN. Kalau saya langsung, tutup saja. Enggak ada selamat-selamatin, gimana kaya gitu," tegas Jokowi.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]