Gaet Investor, Ridwan Kamil Pakai Jurus Ketok Pintu

Gaet Investor, Ridwan Kamil Pakai Jurus Ketok Pintu

Wisma Putra - detikFinance
Kamis, 21 Okt 2021 15:54 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Pemprov Jabar: Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Bandung -

Kondisi pandemi COVID-19 di Jawa Barat terus membaik, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siap tancap gas lagi untuk mendongkrak perekonomian di Jabar.

"Berita baik, Bad Occupancy Ratio (BOR) kuta tinggal 3 persen, bayangkan dari 91 persen, vaksin juga sudah banyak 30 juta dosis sudah disuntikan, harian sudah 400 ribu dosis per hari, terkait COVID-19 keterkendalian kita optimis," kata Ridwan Kamil usai menghadiri acara West Java Investment Summit 2021 di Hotel Savoy Homann, Kamis (21/10/2021).

Pria yang karib disapa Kang Emil ini akan jemput bola investor, agar berinvestasi di Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, perekonomian yang tertinggal kita tancap gas salah satunya kita punya prinsip pro active government, artinya kalau mau investasi tinggi itu harus jemput bola, ketuk pintu, bukan jaga warung," ungkapnya.

"Politik ketok pintu, bukan jaga warung, inilah yang menyebabkan kami setiap tahun investasinya selalu tinggi di Indonesia," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kang Emil menyebut, tahun ini Jawa Barat memiliki potensi investasi Rp 717 triliun. Investasi itu ada di Kawasan Jabar Utara dan Jabar Selatan.

"Jadi total potensi investasi tahun ini yang akan kita tawarkan dan kejar Rp 717 triliun, tapi yang ditandatangani dan sudah konkret Rp 41 triliun. Sisanya akan dinegosiasikan dalam dua hari ini, yang hadir lebih dari 1.100 peserta yang akan berinvestasi. Mayoritas ada di Jabar Utara di Rebana dan Jabar Selatan terkait kemaritiman, pariwisata dan pertanian," jelasnya.

Lihat juga video 'Momen Lucu! Saat Nama Wagub Jabar Disebut 'Undang-undang'':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik halaman kedua.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar Herawanto menyebut, pihaknya terus mendorong investasi di Jawa Barat.

"Jawa Barat ini komponen investasi nomor dua setah konsumsi, tapi selalu dari sebelum pandemi bagaimana pun daerah industri, infrastruktur yang baik mendorong investasi dari luar dan dalam negeri," ujarnya.

"Dukungan ada banyak, tapi kami tentunya BI Jawa Barat sendiri berfungsi sebagai regional investor unit yang bentuk nasionalnya juga ada dan level global juga ada, level lokal kami lakukan berbagau support apakah itu informasi, kajian dan sebagainya mendorong investor bisa hadir di daerah," jelasnya.

Pihaknha turut menekankan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

"Di kawasan utara, potensi investasi Jawa Barat terkait dengan proyek Segitiga Rebana yang kompleks dan canggih yang dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur penting pendukung seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol," tuturnya.

"Di kawasan selatan, investasi Jawa Barat diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian. Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau (green economy) akibat perubahan iklim yang dialami secara global," pungkasnya.


Hide Ads