Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyoroti kemiskinan ekstrem yang ada di Indonesia. Menurutnya pemerintah tidak bisa mengentaskan kemiskinan hanya dengan menebar bantuan sosial (bansos).
Ma'ruf mulanya menjelaskan bahwa dirinya baru saja melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di sana dia bersama pihak-pihak terkait secara intens melakukan koordinasi penanganan kemiskinan ekstrem, sekaligus mengunjungi beberapa sentra UMKM di 7 ibu kota provinsi tersebut.
"Pertimbangan saya menghubungkan kedua kegiatan tersebut adalah karena kita tidak akan dapat mengentaskan kemiskinan hanya dengan memberikan bantuan sosial, tapi harus dibarengi dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat," katanya dalam Halal Trade Forum, Jumat (22/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di situ lah peran penting UMKM yang selama ini telah berperan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Dalam kunjungan kerja itu saya juga mengamati pentingnya kehadiran pemerintah dan pihak swasta melalui kebijakan yang holistik dan komprehensif. Semua kebijakan pembangunan harus utuh dan bukan bagian-bagian yang terpisah secara sektoral, serta harus memberikan kepada para pemangku kepentingan dan sesuai dengan karakter dan keunggulan masing-masing daerah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf menjelaskan Indonesia perlu fokus pada sektor-sektor yang berpeluang tumbuh positif, di antaranya adalah sektor makanan dan sektor pertanian. Kedua sektor itu juga berada di urutan teratas dalam halal value chain atau rantai pasok produk halal.
"Ini artinya kita berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusat rantai nilai halal global," tuturnya.
Selanjutnya, dia juga mengajak seluruh pihak untuk mengarahkan perhatian dan energi pada upaya pengembangan halal value chain, yang pertama yaitu dengan akselerasi sertifikasi halal. Kedua, menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal, dimulai dari bahan baku produksi, standar, dan prosedur ekspor, hingga ke pemasaran.
"Yang ketiga membuka dan menangkap peluang ekspor produk halal di era pemulihan ekonomi saat ini, serta yang keempatnya adalah kolaborasi dan integrasi usaha besar dengan koperasi dan UMKM," tambah Ma'ruf.