Bukan rahasia lagi bahwa miliarder Elon Musk menyukai meme. Dia sering memposting ulang berbagai meme di akun Twitternya yang memiliki 61 juta pengikut.
Meski begitu beberapa orang tidak menyukai postingan ulang memenya. Sebab dia sering mengabaikan untuk mencantumkan kredit kepada pembuat asli meme tersebut.
Namun ada beberapa penggiat meme yang merasa diuntungkan dengan kelakuan Elon Musk tersebut, salah satunya Eva Beylin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beylin sangat senang ketika Musk memposting ulang meme-nya pada hari Rabu lalu. "Hadiah utama memeologi adalah penguasa meme utama menggunakan meme Anda," kata Beylin dilansir dari CNBC, Sabtu (23/10/2021).
Meskipun Musk tidak memberinya atribusi apa pun, Beylin mengaku senang sebab dia merupakan penggemar berat Elon' Musk.
Meme Beylin, yang dia beri nama "Love in The Time of Web3" menggambarkan pasangan kartun yang mengagumi harga bitcoin dan ethereum, yang digambarkan dalam meme tersebut masing-masing berada di level US$ 69.000 dan US$ 4.200. Padahal harga bitcoin belum mencapai US$ 69.000.
Sebagai direktur The Graph Foundation, yang mendukung protokol data blockchain The Graph, Beylin sangat menyukai Web3, yang merupakan iterasi terdesentralisasi dari internet yang mendukung aplikasi berbasis blockchain seperti NFT.
"Love in The Time of Web3" mendapat banyak perhatian setelah diposting oleh Elon Musk. Malam itu, Beylin mendaftarkan meme itu sebagai NFT, atau token yang tidak dapat dipertukarkan. Dua hari kemudian, NFT itu dijual seharga lima ethereum yaitu sekitar US$ 19.800 jika dikalikan dengan harga saat ini, atau setara Rp 277,2 juta (krus Rp 14.000)