Meskipun itu adalah ide Beylin untuk membuat meme, dia tidak mendesain gambar pasangan kartun atau mengedit harga bitcoin dan ethereum yang ada di dalam meme tersebut.
Beylin terinspirasi untuk membuat meme tersebut setelah melihat postingan pengguna Twitter lain yang mengedit harga cryptocurrency dan mentweetnya sebagai lelucon.
Untuk memberi kompensasi kepada pengguna, yang dikenal sebagai @shegenerates, Beylin memberinya 20% dari hasil penjualan NFT itu. Sementara Shegenerates tak mempermasalahkan Beylin menggunakan hasil editnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beylin tidak mengetahui pembuat gambar yang menggambarkan pasangan kartun tersebut. Dan karena wilayah hukum NFT saat ini abu-abu, tidak jelas apakah penggunaan gambar ini melanggar undang-undang hak cipta atau tidak.
Dengan potongan penjualannya, Beylin berencana untuk berinvestasi kembali pada artis lain dengan membeli NFT mereka.
"Sebagai seniman hobi, saya tidak akan pernah bisa berinvestasi kembali dalam seni atau seni saya dibayar. Jadi, barang saya selalu diinvestasikan kembali ke NFT," katanya.
Pembeli "Love in The Time of Web3" telah menjajakan kembali meme itu seharga 69,42 ethereum atau sekitar US$ 275.000 atau setara Rp 3,8 miliar. Meme itu pun sudah ada yang menawar di angka 6,94 ethereum atau sekitar Us$ 27.500. Jika dijual kembali, Beylin akan mendapatkan royalti 15%, katanya.
(das/fdl)