Pelita Air Service dikabarkan bakal menggantikan Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah. Kondisi Garuda yang memprihatinkan dan sulit diselamatkan menjadi pemicunya.
Sebagai calon pengganti, Pelita Air sendiri sudah cukup lama mengudara di Indonesia. Maskapai ini lahir sebagai anak usaha Pertamina, tepatnya sejak tahun 1963.
Dalam laman website resmi Pelita Air, dilansir pada Senin (25/10/2021), Pelita Air dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi bagi Pertamina. Saat itu, Pertamina sedang meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Indonesia. Pelita Air dibentuk untuk urusan transportasi minyak dan gas, hingga personel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Garuda Indonesia Mau Diganti Pelita Air? |
Bentuk awalnya cuma sebagai departemen layanan udara, namun tujuh tahun kemudian atau tepatnya pada 1970 akhirnya Pertamina mendirikan PT Pelita Air Service, anak perusahaan otonom yang menyediakan operasi penerbangan berkelanjutan.
Maskapai ini kemudian diberi misi melakukan operasi penerbangan untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri migas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait. Termasuk kegiatan transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, palang merah, tumpahan minyak, foto udara, transportasi kargo.
Selanjutnya, layanan Pelita Air diperluas ke penerbangan untuk VVIP, lepas pantai, evakuasi medis, operasi seismik, survei geologi, helirig, pilot helikopter untuk disewa, dukungan dan pelatihan
Pelita Air juga sempat memperluas lini bisnis penerbangan reguler sejak tahun 2000 hingga 2005, beberapa rute domestik pun dibuka. Namun, nampaknya peruntungannya kurang baik dan Pelita Air memilih fokus dalam bisnis utamanya , yaitu penerbangan charter.
Lihat juga video 'Yenny Wahid Mundur dari Jabatan Komisaris Garuda':
Lanjut ke halaman berikutnya.