Dari data Januari-Juli 2021, ekspor Jabar ke UEA menunjukkan kenaikan 40,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu. Selain itu, kinerja ekspor non migas di Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37,54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
"Kami optimistis bisa menjaring investor dari timur tengah. Berhubungan atau tidak, ada momentum tren bisnis yang naik antara Jabar dan UEA," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi juga menuturkan berdasarkan indikator data tahun 2019, Jabar menjadi primadona wisatawan. Pasalnya, ada 3,6 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Jabar. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 64 juta jiwa.
Namun, dia mengakui bila dalam setahun pandemi COVID-19 mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Jabar akibat kebijakan sektor kesehatan oleh pemerintah. Berdasarkan catatan, kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020 sebanyak 31 ribu jiwa sedangkan wisatawan nusantara 35 juta.
"Tahun ini, kami fokus pada sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi. Salah satu yang diandalkan dalam pemulihan ekonomi ini adalah sektor pariwisata. Kami sudah memberlakukan prokes yang ketat sesuai CHSE, kemudian wisata halal juga banyak terdapat di jabar. Ini pun salah satu misi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang ingin ekonomi bergeliat, namun sektor kesehatan tetap berjalan secara baik," tuturnya.
(dir/hns)