Buruh Minta Tarif PCR Rp 100 Ribu dan Disubsidi, Pemerintah Jawab Begini

Buruh Minta Tarif PCR Rp 100 Ribu dan Disubsidi, Pemerintah Jawab Begini

Siti Fatimah - detikFinance
Minggu, 31 Okt 2021 06:48 WIB
Masa Berlaku Tes PCR Diperpanjang, Ini Serba-serbi Informasinya
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Tarif tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) masih jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kali ini sorotan datang dari pihak serikat buruh.

Presiden Partai Buruh sekaligus KSPI, Said Iqbal meminta pemerintah agar tarif PCR ditetapkan menjadi Rp 100 ribu. Pasalnya, di India saja sudah sekitar Rp 96 ribu.

"Partai buruh meminta kepada pemerintah untuk PCR harganya mendekati apa yang seharga di India Rp 100 ribu bukan Rp 275 ribu atau Rp 300 ribu," kata Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu (30/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, jika pemerintah menilai harga pasaran tes PCR adalah Rp 300 ribu, maka selisihnya Rp 200 ribu harus disubsidi pemerintah. Pihaknya mengaku sudah melakukan survei ke lapangan mengenai usulannya tersebut.

"Karena partai buruh sudah memeriksa ke klinik swasta, rumah sakit swasta, komponen mahal mereka harus menyiapkan tenaga khusus untuk membayar gaji dari perawat atau bidan dan tenaga PCR untuk melakukan tes PCR. Mungkin materialnya bisa turun tapi harga tenaga kerja, partai buruh tidak setuju," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Said berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa menindakalnjuti hal tersebut

"Bisa dipikirkan oleh kemenkes, pasti bisa. Partai buruh minta harga PCR Rp 100 ribu dengan subsidi Rp 200 ribu kepada klinik swasta sedangkan puskesmas dan RS pemerintah akan mudah bagi Kemenkes untuk memasukkan subsidi yaitu terkait penambahan biaya covid," jelasnya.

Lalu bagaimana respons pemerintah? Baca di halaman berikutnya

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk menurunkan harga PCR perlu dilakukan pengkajian dan konsultasi dengan berbagai pihak. Menurutnya, mengenai kebijakan penurunan harga PCR pun akan dilakukan evaluasi.

"Kita perlu kaji dahulu dan berkonsultasi dengan banyak pihak. Tentunya kalau penurunan harga PCR diperlukan akan dilakukan evaluasi kembali penetapan harganya," kata Nadia kepada detikcom.

Seperti diketahui, saat ini harga PCR berkisar antara Rp 275 ribu sampai Rp 300 ribu berdasarkan permintaan Presiden Joko Widodo.

Saat ditanya perihal subsidi tes PCR mandiri, Nadia menuturkan, jika keperluan tes PCR untuk tracing kasus COVID-19 maka biaya PCR tersebut akan ditanggung pemerintah atau Kemenkes. Lain halnya dengan PCR yang dibutuhkan untuk syarat perjalanan atau kebutuhan pribadi.

"Kalau yang terkait suspek covid dan tracing tentu bisa diberikan gratis. Tapi kalau skrining untuk berpergian ini menjadi tanggungan pribadi," pungkasnya.



Simak Video "Video: Inovasi Mesin PCR Diuji Coba Buat Deteksi TBC"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads