Membongkar Hitung-hitungan Modal hingga Harga Jual Tes PCR

Membongkar Hitung-hitungan Modal hingga Harga Jual Tes PCR

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 01 Nov 2021 15:46 WIB
Menanti Harga Tes PCR Covid-19 Semakin Murah
Foto: detik
Jakarta -

Pemerintah telah mematok tarif PCR menjadi Rp 275 ribu, turun dari sebelumnya Rp 495 ribu. Angka ini turun banyak dari harga-harga PCR yang sebelumnya bisa mencapai jutaan rupiah.

Dari situ, muncul dugaan perusahaan mengambil untung gila-gilaan dan sengaja berbisnis PCR.

Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy Teguh pernah menjelaskan, salah satu komponen pembentuk harga PCR adalah reagen. Reagen ini merupakan cairan yang digunakan untuk mengetahui hasil tes PCR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tes PCR, ia menjelaskan, ada beberapa tahapan yang dilakukan. Mulanya diawali dengan pengambilan sampel di mana hidung 'dicolok' menggunakan swab stick. Swab stick kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tabung kecil untuk dibawa ke laboratorium atau lab.

Setelah itu, ada proses pemurnian dan pengecekan di mesin. Nah, mesin ini rupanya ada macam-macam jenisnya. Ada yang canggih yang terdiri hanya satu mesin.

ADVERTISEMENT

"Ada yang cukup canggih mesinnya hanya satu. Begitu swab stick itu datang langsung diproses, dikasih tambah cairan, cairan itu namanya reagen, dimasukan ke mesin lalu dia pemurnian, ekstraksi, langsung keluar hasilnya," terangnya kepada detikcom, Rabu (27/10/2021) lalu.

Ia pun menganalogikan tes PCR itu seperti cara kerja printer. Printer sendiri merupakan mesin atau instrumennya. Sementara, reagen adalah tintanya dan swab stick merupakan kertasnya.

"Jadi makanya tes PCR ada mesinnya, instrumennya. Ada bahan-bahan habis pakainya," jelasnya.

Berapa harga reagen, ada di halaman berikutnya

Reagen sendiri bermacam-macam harganya. Ada yang murah sampai Rp 120 ribu. Ada juga yang mahal sampai Rp 500 ribu. Harga reagen, kata dia, bisa dilihat dalam e-katalog LKPP.

"Sebenarnya, kalau untuk melihat harga reagen PCR dari kami, sebenarnya sangat transparan, bisa cek di e-katalognya LKPP. Dari situ ada reagen-reagen PCR COVID-19 harganya berapa, itu jelas. Rata-rata itu ada dari mulai Rp 120 ribu sampai ada bahkan Rp 364 ribu, Rp 325 ribu, bahkan ada juga yang Rp 500 ribu, tergantung teknologinya," terangnya.

Sehingga, kata dia, harga PCR sendiri bermacam-macam, tergantung teknologi yang digunakan. Ada yang cepat tapi mahal, ada juga yang lama namun murah.

Reagen sendiri bukanlah satu-satunya komponen dalam biaya PCR. Harga juga dipengaruhi komponen yang disebutkan tadi, yakni mesin, swab stick, APD, gaji dokter dan perawat, serta biaya-biaya lain, seperti air, listrik, dan tentunya keuntungan perusahaan.

Ia sendiri tak mengetahui besaran harga beberapa komponen lain dari PCR itu. Sebab, biaya itu adalah biaya yang dikeluarkan penyedia layanan seperti rumah sakit dan klinik.

"Kalau itu yang bisa menghitung mungkin pihak rumah sakit atau lab karena kan yang ada komponen-komponen biaya tenaga, listriknya, atau mereka menghitung payback period beli mesinnya berapa, harus dari mereka," ujarnya.





Simak Video "Kata Warga soal Penurunan Harga PCR Jadi Rp 275 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads