Maskapai penerbangan Thailand, Thai Airways International memutuskan untuk mengurangi armada dan tenaga kerjanya. Thai Airways bakal menjual 42 unit pesawat dan melakukan pemangkasan pada sepertiga tenaga kerjanya.
Dilansir Bangkok Post, Selasa (2/11/2021), maskapai yang satu ini memang sedang berjuang untuk tetap bertahan hidup.
Bahkan, kesulitan sudah dirasakan Thai Airways jauh sebelum adanya pandemi. Kini, maskapai sedang melalui restrukturisasi yang dilindungi kebangkrutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piyasvasti Amranand, yang memimpin upaya tersebut mengatakan bahwa pesawat yang dijual sudah tua dan tidak hemat energi. Dia mengatakan 16 jet yang disewa akan dikembalikan.
Setelah penjualan pesawat ini, Thai Airways akan memiliki empat jenis pesawat dengan total 58 unit. Maskapai diketahui telah merugi hampir setiap tahun sejak 2012.
Baca juga: Thai Airways Tumbang Diterjang Corona |
Piyasvasti mengatakan bahwa Thai Airways pun akan mengurangi jumlah pekerja dari 21.300 menjadi 14.500 pada Desember 2022.
Dia mengatakan maskapai berencana untuk menambah lebih banyak penerbangan terutama dari Eropa selama beberapa bulan ke depan saat gelombang perjalanan pulih. Pemerintah Thailand sudah membuka kembali gerbang negara untuk perjalanan bebas karantina bagi wisatawan yang sudah divaksinasi.
(hal/ara)