Pandemi COVID-19 berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia. Warga RI juga merasakan langsung dampak jeleknya, terutama terhadap keuangan rumah tangga.
Contohnya dialami oleh pasangan suami istri asal Pekalongan, Jawa Tengah, Padang Wisawan dan Feti Ira. Pasutri tersebut sempat mengalami masa-masa sulit sebelum akhirnya masalah keuangannya bisa teratasi berkat strategi kelola keuangan yang baik.
Feti bercerita dulu sempat bekerja di salah satu bank swasta dan suaminya bekerja di pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada akhirnya aku melahirkan anak pertama dan memutuskan untuk resign. Semua masih terkendali, dan lama kelamaan mungkin di sinilah ujian rumah tangga terjadi," tutur Feti kepada HaiBunda, Selasa (26/10/2021).
Feti menjelaskan, dalam mengelola keuangan keluarga, yang paling utama adalah mendahulukan pengeluaran wajib. Begini kira-kira cara mengelolanya.
Pasutri ini dikaruniai dua anak. Anak pertama berusia 5 tahun dan sudah sekolah. Lalu, yang kedua berusia 5 bulan.
Penghasilan Feti dan suami digabungkan terlebih dahulu, sebagai berikut: Rp 1,8 juta + Rp 1,3 juta = Rp 3,1 juta.
Ia kemudian membaginya dalam tiga pos pengeluaran. Pos pertama yaitu kewajiban berupa angsuran rumah, listrik, SPP anak, kuota internet, dan lain-lain. Total Rp 1,55 juta.
Pos kedua yaitu kebutuhan yang mencakup gas, belanja bulanan, belanja mingguan, dan perlengkapan anak dengan total Rp 840 ribu. Lalu yang ketiga, Feti menyisihkan untuk imunisasi, snack anak, dan bensin dengan total Rp 325 ribu.
"Ingat ya manteman, hidup itu sawang sinawang. Sedikit belum tentu kurang dan banyak belum tentu cukup," kata Feti.
Total pengeluaran dari ketiga pos yaitu Rp 2.715.000. Feti dan suami berhasil menyisakan Rp 385 ribu. Dari Rp 385 ribu itu, Feti dan suami menyisihkan untuk tabungan, dana darurat, dan family time dengan totalnya Rp 235 ribu.
Sisa dari penghasilan mereka yaitu Rp 150 ribu. Sisa tersebut, ia dan suami gunakan untuk memberikan hadiah pada orang tua dan sedekah.
"Untuk ngasih orang tua pun aku tidak berupa uang karena memang jumlahnya cuma sedikit jadi aku cuma bawa buah tangan aja. Kalau untuk sedekah sebenarnya memang wajib gitu ya 2,5% dari penghasilan kita itu kan bukan milik kita," ungkap Feti.
Simak kelanjutannya di halaman berikutnya. Klik di sini.
Lihat juga Video: Kantor Campuspedia yang Gaji Anak Magang Rp 100 Ribu Sepi