Jakarta -
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga merespons tudingan yang menyebut Menteri BUMN Erick Thohir 'bermain' di tes PCR. Menurutnya, hal tersebut tendesius.
"Isu bahwa Pak Erick bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius," katanya kepada media, Selasa (2/11/2021).
Arya pun mengurai data tes PCR di Indonesia. Sampai saat ini, tes PCR telah mencapai 28,4 juta. Sementara, PT GSI yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya melakukan tes sebanyak 700 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5% gitu. Kalau mencapai 30%, 50% itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5%," ujarnya.
Arya mengatakan, Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Erick Thohir sendiri hanya memegang saham 6% di GSI. Menurutnya, sangat minim perannya di tes PCR.
"Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5% melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu yayasan kemanusiaan Adaro-nya hanya 6%. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR," terangnya.
Arya juga bilang, sejak jadi menteri, Erick Thohir tidak lagi aktif di urusan bisnis dan yayasan itu. Arya menegaskan, dugaan keterlibatan Erick di bisnis PCR jauh sekali.
"Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali," terangnya.
"Jadi jangan tendensius seperi itu kita harus lebih clear melihat semua," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat diduga berbisnis tes PCR. Baca di halaman berikutnya
Simak juga Video: Naik Pesawat Tak Harus PCR Lagi, Apa Kata Penumpang?
[Gambas:Video 20detik]
Kehebohan sejumlah menteri bermain di PCR sebelumnya diungkap Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto. Menteri-menteri tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia.
"Gunakan akal sehat. Seorang Menko Marives merangkap jabatan sebagai Koordinator PPKM. Dia pucuk pimpinan dalam hal kebijakan Covid-19 dan investasi. Lalu, seorang Menteri BUMN merangkap Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Kesehatannya bekas Wakil Menteri BUMN," tulisnya di Facebook.
"Tapi, menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Unit usaha PT itu adalah GSI Lab yang jualan segala jenis tes Covid-19: PCR Swab Sameday (275 ribu), Swab Antigen (95 ribu), PCR Kumur (495 ribu), S-RBD Quantitative Antibody (249 ribu)," lanjutnya.
Unggahan itu pun kemudian viral di media sosial. Sebelumnya, Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi juga membantah Luhut 'bermain' di bisnis tes PCR. angsung membantah hal tersebut. Menurut Jodi, Luhut memang mendapatkan ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk GSI.
Namun dia menegaskan hal itu dilakukan bukan untuk berbisnis, apalagi cari untung. Jodi menjelaskan perusahaan dibentuk dalam rangka inisiatif membantu penyediaan tes COVID-19. Dia mengatakan GSI terbentuk di awal pandemi saat penyediaan tes COVID-19 jadi kendala besar di Indonesia.
"Terkait GSI, Jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test COVID-19 dengan kapasitas test yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala," ungkap Jodi kepada detikcom, Senin (1/11/2021).