Rugi bersih ini didapat usai manajemen mencatatkan penjualan kotor mencapai Rp 2,07 triliun pada kuartal I-2021, angka itu lebih rendah 23,6% dari tahun 2020 dan lebih rendah 37,4% dari tahun 2019.
Seiring dengan adanya relaksasi PPKM dan pusat perbelanjaan dapat beroperasi terbatas, Matahari dapat menunjukkan pertumbuhan positif dari minggu ke minggu. Hal itu menjadi peluang untuk Matahari dapat bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan kinerja perusahaan, Matahari mencatatkan laba bersih pada September 2021 sebesar Rp 439 miliar year-to-date (YTD). Laba bersih didapat dari penjualan kotor sebesar Rp 7,5 triliun dan laba kotor di periode yang sama sebesar Rp 2,6 triliun, tumbuh 33%.
Di tengah kondisi ketidakpastian pandemi COVID-19, Matahari menargetkan untuk dapat menghasilkan EBITDA Rp 1 triliun di tahun 2021 dengan kas bersih positif, dan pinjaman bank nihil. Perseroan juga memproyeksikan EBITDA 2022 sebesar Rp 1,8 Triliun.
Meski menutup gerai di beberapa daerah, Matahari memutuskan akan membuka dua gerai baru di akhir tahun 2021 yaitu di Cianjur, Jawa Barat dan di Batam, Kepulauan Riau. Pada 2022, mereka juga menargetkan akan membuka 10 gerai baru yang tersebar di seluruh Indonesia.
Simak Video "Gegara Corona, Matahari Tutup 7 Gerainya"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)