Aceh Ingin Investasi 'Tempat Liburan' Pangeran Abu Dhabi Terwujud

Laporan dari Dubai

Aceh Ingin Investasi 'Tempat Liburan' Pangeran Abu Dhabi Terwujud

Idham Khalid - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 19:45 WIB
Capture the Enchantment of Many Islands in Aceh Singkil, Aceh on 27-01-2016. Pulau Banyak, Pulau cluster, is a small island group in Aceh Singkil Regency. The total area of ​​the archipelago is 27,196 ha, which consists of a group of islands directly adjacent to the Indian Ocean. Clusters of beautiful small islands are devoid of the activities of the population, so that the island is much like a paradise for a reliable marine tourism.
Foto: Getty Images/ishak mutiara: Pulau Banyak, Aceh Singkil
Dubai -

Aceh sedang menjajaki kerja sama dengan Murban Energy. Perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) itu berminat mengembangkan pariwisata di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.

Nah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh pun berharap investasi itu segera terwujud.

"Bahwa ada minat dari salah satu investor di Uni Emirat Arab yang telah menyatakan akan berinvestasi di Aceh. Mereka masih melakukan feasibilities study atau studi kelayakan untuk menentukan seberapa besar dan juga apakah mereka akan berinvestasi segera," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh Marthunis di Paviliun Indonesia di World Expo 2020 Dubai, Selasa (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya bikin resort, rencananya di Pulau Banyak, kita berharap ini segera terealisasi," sambungnya.

Soal nilai investasi, Pemprov Aceh masih menanti kajian dari investor tersebut. Namun, pihak Murban Energy memperkirakan sekitar US$ 500 juta.

ADVERTISEMENT

Marthunis juga belum bisa memastikan kapan kerja sama itu resmi terwujud.

"Kita belum bisa memastikan ya, tentunya ini sebuah keputusan dari investor. Tapi we do our best, termasuk juga berkoordinasi dengan pusat karena ada beberapa yang mereka minta, pengurangan pajak penghasilan badan, biaya impor, semua ini kan kewenangannya ada di kementerian. Jadi kita sudah working together-lah dengan kementerian, dan kementerian juga menyetujui, mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini kita berharap segera terjadi realisasi," ujarnya.

Selain itu soal sewa lahan juga menjadi fokus dari investor. Menurut Marthunis investor meminta 50 tahun.

"Mereka minta kalau bisa 50 tahun. Di lokasi yang mereka inginkan memang sudah bisa sewa lahan 50 tahun, jadi memang sudah ada kerangka hukumnya, sudah regulasinya yang memastikan itu bisa," ujarnya.

Selanjutnya tentang 'tempat liburan' Pangeran Abu Dhabi. Langsung klik

Sebelumnya, UEA kepincut dengan pesona kawasan Singkil di Aceh. Dalam kunjungan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al-Mazroui Maret lalu, salah satu perusahaan asal UEA menyatakan minat untuk mengembangkan resor pariwisata di Aceh.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan rencana mengawinkan potensi Aceh dan investasi Arab semakin nyata. Luhut menyatakan akan ada proyek senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun yang bakal digarap di Aceh.

"Kebetulan saya juga punya hubungan baik dengan mereka (UEA) maka kita akan coba kawinkan. Ada satu proyek menurut hemat saya itu kira-kira US$ 500 juta," ungkap Luhut dalam sambutan di acara Gernas BBI Aceh, Rabu (8/9/2021).

Potensinya, menurut Luhut, ada 40 ribu hektar kawasan di Singkil yang menarik hati UEA. Luhut mengatakan mereka akan membangun resor dan kawasan wisata di daerah itu.

Bahkan, daerah itu disebut Luhut menjadi favorit dari Pangeran Abu Dhabi Crown Prince Mohammed bin Zayed Al Nahyan alias MBZ dan nampaknya akan menjadi tempat liburan sang pangeran. Saking favoritnya, Pangeran MBZ bahkan meminta agar dibuatkan juga penerbangan langsung dari Abu Dhabi ke Singkil.

"Mereka mau bikin resor. Bahkan, Crown Prince Mohammed Bin Zayed juga mau sekali-kali juga ada di sana. Dia juga mau direct flight dari Abu Dhabi ke Singkil," ungkap Luhut.

Dalam catatan detikcom, proyek resor ini sudah ditandatangani oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Direktur Eksekutif Murban Energy Amine Abide Maret lalu seiring dengan kunjungan Menteri Suhail Al-Mazroui.

Murban Energy diketahui merupakan sebuah perusahaan UEA yang portofolio investasinya mencakup pengembangan resor mewah di Maladewa dan Seychelles.

Menurut pernyataan Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, salah satu pertimbangan untuk mengembangkan proyek di Aceh adalah hanya berjarak lima jam dari UEA dengan menggunakan pesawat. Dia mengatakan petinggi Murban Energy telah mengunjungi sembilan pulau di Kabupaten Aceh Singkil yang masuk dalam daftar proyek.


Hide Ads