Bryan Hurren, yang saat itu menjadi manajer kemitraan strategis di Facebook, disebut sempat menghubungi Phhhoto pada Februari 2015. Bryan memberikan pujian untuk fitur mirip Boomerang yang dimiliki Phhhoto. Fitur itu ditawarkan untuk dimasukkan ke dalam Facebook Messenger.
Phhhoto disebut menolak, tetapi Hurren kemudian menawarkan untuk memasukkan konten Phhhoto ke dalam Umpan Berita pengguna Facebook.
Pada Maret 2015, pengaturan Instagram berubah, sehingga pengguna Phhhoto tidak dapat menemukan teman mereka di Instagram. Phhhoto mengklaim Hurren mengatakan kepada timnya pada saat itu bahwa perusahaan kesal karena pengguna Phhhoto tumbuh melebihi Instagram.
Kemudian, tepat ketika Phhhoto akan meluncurkan versi Android dari aplikasinya pada Oktober 2015, Instagram memperkenalkan Boomerang, yang disebut oleh gugatan sebagai klon dari fitur utama Phhhoto. Pada bulan Maret 2016, Phhhoto menemukan bahwa kontennya diblokir di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan mengatakan kecurigaannya dikonfirmasi pada tahun 2018, ketika Parlemen Inggris merilis cache dokumen yang sebelumnya disegel sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan praktik anti-persaingan dan pengumpulan data Facebook.
"Pengungkapan ini memberikan tautan pertama antara tindakan Facebook sebelumnya terhadap Phhhoto (di sini, memutus akses API) sebagai bagian dari skema eksklusif dengan penekanan algoritmik yang ditemukan pada akhir 2017," menurut gugatan Phhhoto.
Joe Osborne, juru bicara Meta mengatakan gugatan dari Phhhoto ini tidak berdasar. "Kami akan membela diri dengan penuh semangat," katanya.
(hal/dna)