Janji Trenggono Mulai 2022: Tak Ada Lagi Namanya Penangkapan Ikan Ilegal

Janji Trenggono Mulai 2022: Tak Ada Lagi Namanya Penangkapan Ikan Ilegal

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 11 Nov 2021 15:22 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mendukung industri perikanan di Probolinggo semakin maju.
Foto: Dok. KKP
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerapkan konsep penangkapan ikan terukur dalam mengelola sumber daya perikanan di wilayah Indonesia. Konsep ini merupakan turunan dari prinsip ekonomi biru yang diyakini bisa menjaga ekosistem laut dan pesisir yang sehat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan konsep penangkapan terukur itu akan diterapkan mulai awal periode 2022. Harapannya dalam 3-4 tahun mendatang sudah bisa terlihat sektor wilayah biru di Indonesia yang dibagi menjadi enam klaster area industri perikanan.

"Saya bisa mengatakan bahwa kebijakan yang saya ambil, yang akan kita laksanakan adalah kebijakan yang sudah betul. Kebijakan yang menjamin bahwa yang namanya sektor kelautan kita sudah kita regulasi dengan baik dan kita laporkan dengan baik sehingga yang namanya ilegal tidak ada lagi dan kita bisa menyampaikan kepada dunia bahwa kita akan melaksanakan ekonomi biru," kata Trenggono di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (11/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trenggono terang-terangan mengakui bahwa Indonesia sebenarnya telat untuk mengimplementasikan penangkapan ikan secara terukur, di saat negara lain sudah mengelola kelautannya dengan sangat baik.

"Jadi pengelolaan kelautan di seluruh dunia itu hanya kita yang belum terkelola dengan baik, hanya kita yang belum melakukan regulasi penangkapan perikanan dengan baik. Di seluruh dunia itu sudah melakukan itu semua," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, dalam implementasi penangkapan terukur di Indonesia nantinya akan berbasis kuota yaitu kuota untuk industri, kuota untuk nelayan tradisional dan kuota untuk hobi yang diatur berdasarkan zona penangkapan.

"Jadi mereka tahu kapan menangkap, kuota yang diberikan berapa, lalu kemudian mereka bekerja mengambil ikan di wilayah mana mereka harus mengambil, dan juga pada bulan-bulan apa mereka mengambil. Ini sangat teratur sekali soal bagaimana menjaga ekosistem kelautan," imbuhnya.

Berdasarkan kunjungannya ke Jerman, Trenggono menjelaskan salah satu implementasi ekonomi biru yang diterapkan negara tersebut adalah menggunakan kapal listrik.

"Kapalnya tidak lagi ada olinya, jadi tidak mengotori laut. Pembangunan kapal atau pengembangan kapal tangkap yang menggunakan listrik itu salah satu yang saya lihat di sana," tuturnya.




(aid/zlf)

Hide Ads