Jakarta -
Perhelatan balap motor internasional di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat dinilai membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Tak hanya meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia, ajang ini juga memberikan harapan baru kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang terpuruk selama lebih dari 1,5 tahun akibat pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Mulyadi selaku pemilik Lombok Mulya Craft. Ia merupakan salah satu UMKM binaan Pertamina yang selama ini memproduksi berbagai jenis kerajinan khas Lombok, seperti mutiara, tenun, songket, gerabah/terakota, anyaman bambu, anyaman rotan, anyaman ketak, kayu dan cukli.
"Lebih dari 1,5 tahun terakhir ini memang berat bagi kami. Geliat produksi perajin lokal sempat terhenti karena adanya pandemi," ujar Mulyadi dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini pria berusia 40 tahun tersebut bersyukur karena perhelatan besar balap motor internasional yang diadakan di Lombok membuatnya mendapatkan pesanan cendera mata untuk stand Pertamina.
"Syukur alhamdulillah, ini menjadi momen kebangkitan kami untuk kembali memproduksi kerajinan khas Lombok," ucap pria yang akrab disapa Uncle Mul.
Selain itu, Ia juga mengaku bangga event skala internasional akan diadakan di tanah kelahirannya. "Ini membuktikan bahwa Lombok tidak kalah bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia," tuturnya.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Uncle Mul menyebut Pertamina memesan 500 cendera mata, terdiri dari 200 cendera mata VIP dan 300 cendera mata biasa. Adapun untuk cendera mata VIP, ia menyiapkan syal dari kain tenun khas Lombok, bros mutiara, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok. Sedangkan 200 paket lainnya berupa syal dari kain tenun khas Lombok, gelang mutiara, dan kipas anyaman khas Lombok.
"Kami sengaja memilihkan cendera mata ini agar pengunjung dari berbagai belahan dunia yang datang ke stan Pertamina di area Pertamina Mandalika International Street Circuit dapat langsung menggunakannya. Syal tersebut dibuat secara manual oleh para perajin tenun Lombok, demikian juga untuk kipas. Sedangkan bros dan gelang dibuat dari mutiara asli khas Lombok," jelasnya.
Dari jumlah tersebut, Mula mengaku dapat membawa pulang omzet bahkan hingga 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan omzet bulanan selama masa pandemi.
"Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kami. Sejak menjadi mitra binaan pada 2018, Pertamina memang tak pernah lepas membina kami untuk berkembang," tuturnya.
Diungkapkan Uncle Mul, dalam membangun Lombok Mulya Craft sejak 2010, ia dibantu oleh enam perajin gerabah. Seiring perkembangan pariwisata di Lombok, ia pun kini mengembangkan sektor bisnis kerajinan ke semua jenis kerajinan yang ada di lombok.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan keterlibatan UMKM binaan dalam ajang balap motor internasional di Pertamina Mandalika International Street Circuit ini menjadi salah satu bukti dukungan BUMN ini dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Utamanya terhadap point 8 terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social and Governance) di seluruh wilayah operasional Pertamina.
"Kehadiran Pertamina Mandalika Street Circuit dan international motorsports event diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional, tak hanya menjadi peluang penetrasi pasar global yang luas bagi perusahaan dan produk-produk BUMN lainnya, tetapi juga bagi produk-produk UMKM binaan Pertamina," pungkasnya.