Cerita Owner Depo Bangunan, Bertahan Saat Kerusuhan 1998-Pandemi

Cerita Owner Depo Bangunan, Bertahan Saat Kerusuhan 1998-Pandemi

Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 21:47 WIB
Depo Bangunan
Foto: Depo Bangunan
Jakarta -

Supermarket bahan bangunan, Depo Bangunan telah memasuki usia ke 21 tahun. Perusahaan ini dibangun pada 1996 oleh Kambiyanto Kettin dengan bendera PT Caturkarda Depo Bangunan.

Saat ini, perseroan telah memiliki 9 gerai yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lampung. Setidaknya ada lebih dari 3 ribu pengunjung pada saat akhir pekan, dan seribu pengunjung saat weekdays untuk masing-masing gerai.

Kambiyanto Kettin selaku pemilik Depo Bangunan pun membagikan perjalanan suksesnya dalam membangun brand Depo Bangunan. Kambiyanto menyebut, ide awal bisnisnya muncul saat tengah mengantar anaknya belajar ke luar negeri. Kala itu, dia melihat banyak toko bahan bangunan modern yang menawarkan cara berbelanja mudah, tanpa perlu berpindah dari satu toko ke toko lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan pengalaman tersebut yang membuat saya bertekad untuk menghadirkannya di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11/2021).

Dia menyebut butuh waktu untuk mempelajari seluk beluk bisnis model serta cara mengoperasikannya. Setelah dirasa cukup, sang ibunda ditawari lokasi oleh salah satu bank. Kemudian, dia bersama rekannya Johnny membangun gerai Depo Bangunan pertama di Kalimalang, Jakarta Timur pada 5 Oktober 1996.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, perjuangan untuk membesarkan usahanya tidak mudah. Terutama ketika kerusuhan terjadi di tahun 1998 yang meluluhlantakan gerai pertamanya tersebut. Namun, Kambiyanto tidak menyerah begitu saja. Dia pun berusaha bangkit dengan membuka gerai kedua Depo Bangunan di Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan.

Lihat juga video 'Cerita Pengusaha Emping Tetap 'Eksis' di Tengah Pandemi':

[Gambas:Video 20detik]



Masih ada kisah menarik di halaman selanjutnya. Langsung klik

Lebih lanjut, Kambiyanto menjelaskan Depo Bangunan melirik daerah Sidoarjo pada tahun 2003 hingga akhirnya dibuka gerai ketiga yang beroperasi pada tahun 2004 di bawah komando Johnny. Diungkapkannya, tahun 2007 Depo Bangunan menambah 2 gerai sekaligus yang berlokasi di 2 kota besar, yakni Bandung dan Malang. Lalu cabang Depo Bangunan diperluas hingga ke Denpasar (2011), Bogor (2013), Bekasi (2018),serta Bandar Lampung (2019). Terbaru, gerai Depo Bangunan hadir di Jember setelah sebelumnya sempat tertunda akibat pandemic COVID-19.

"2021 ini Depo Bangunan segera membuka gerai ke 10 di Jember yang sempat tertunda karena pandemic. Dan akan disusul di awal tahun 2022 gerai ke-11 di Pondok Gede, Bekasi. Kami sudah memiliki lahan untuk gerai ke-12 di Rungkut Surabaya yang segera dibangun di 2022," tuturnya.

Selain penambahan gerai, lanjut Kambiyanto, Depo Bangunan juga mendorong pengembangan sumber daya manusia lewat pendekatan train the trainer. Pihaknya banyak melakukan promosi jabatan internal, di saat yang bersamaan tetap merekrut taalenta baru yang mendukung kultur dan semangat perusahaan. Depo Bangunan juga menawarkan jenjang karier, dengan harapan meningkatkan loyalitas karyawan.

Selama pandemi, Kambiyanto menilai pihaknya terus melakukan penyesuaian, terutama dalam melayani konsumen. Beberapa di antaranya dengan menyediakan layanan daring via WhatsApp sehingga pembelian lebih mudah, cepat, dan fleksibel.

"Setelah masa tahun 2020 yang berat di tahun 2021 manajemen dapat menyelesaikan segala persiapan untuk go public menjadi perusahaan terbuka. Hingga beberapa langkah lagi, Depo Bangunan akan memasuki status listing sebagai perusahaan yang menjadi milik publik. Ever onward never retreat itulah yang selalu dikatakan kepada tim dalam mempersiapkan IPO," pungkasnya.


Hide Ads