Ini 'Biang Kerok' Neraca Dagang RI Surplus 18 Bulan Berturut-turut

Ini 'Biang Kerok' Neraca Dagang RI Surplus 18 Bulan Berturut-turut

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 15 Nov 2021 14:21 WIB
Setelah beberapa bulan mengalami defisit alias tekor, pada Mei 2019 posisi neraca perdagangan berbalik menjadi surplus.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 surplus hingga US$ 5,74 miliar. Ini ke-18 bulan berturut-turut RI surplus neraca perdagangan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan hal ini sejalan dengan nilai ekspor yang mengalami kenaikan baik secara tahunan dan secara bulanan.

Dia menjelaskan ada beberapa negara yang transaksi dagangnya surplus. Misalnya perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) surplus US$ 1,7 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barang utamanya lemak, minyak hewan dan minyak nabati serta pakaian, asesoris dan rajutan," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).

Dia mengungkapkan kemudian transaksi perdagangan dengan China juga tercatat surplus. Jika dilihat dari komoditasnya berasal dari bahan bakar mineral, besi dan baja.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya dengan Filipina tercatat mengalami surplus US$ 685,7 dengan komoditas penyumbang surplus bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya.

Margo menambahkan sedangkan ke Australia neraca perdagangan mengalami defisit US$ 595 juta. Penyebabnya adalah bahan bakar bakar mineral, biji logam perak dan abu.

Selanjutnya Thailand defisit US$ 295,6 juta. Barang utama penyebab defisit adalah plastik, barang dari plastik. Lalu mesin peralatan mekanis dan bagiannya.

Kemudian dengan Ukraina defisit US$ 216,4 juta dan komoditas terbesarnya adalah Serealia dan besi baja.




(kil/zlf)

Hide Ads