Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) dan stakeholder lainnya di Sumatera Utara menyelenggarakan Festival UMKM Toba Vaganza. Acara bertema 'UMKM Bangkit, Ekonomi Tumbuh' itu digelar untuk mendukung keberlangsungan bisnis UMKM di Sumatera Utara.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang hadir memberikan sambutan pada pembukaan UMKM Toba Vaganza, Jumat (12/11) menerangkan, kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen OJK dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pemberdayaan UMKM di daerah. Hal ini, kata Wimboh, juga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, kegiatan ini berlangsung dalam rangka menjelang HUT OJK ke-10.
"Pelaksanaan Festival UMKM Toba Vaganza diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM mencakup penguatan manajemen usaha, kualitas produk, akses pasar, kapasitas dan kapabilitas UMKM yang dilakukan secara end-to-end dalam satu ekosistem terintegrasi yang berbasis teknologi," jelas Wimboh dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembukaan Festival UMKM Toba Vaganza juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekda Sumatera Utara Afifi Lubis, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Pakpak Barat Franc Bernhard Tumanggor, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Ibrahim, Direktur Tresuri dan Internasional BNI Henry Panjaitan serta beberapa pejabat dari kementerian/lembaga dan pimpinan Industri Jasa Keuangan (IJK). Kegiatan tersebut juga turut disaksikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, antara lain H. Gus Irawan Pasaribu, Hidayatullah dan Sihar Sitorus.
Festival UMKM Toba Vaganza yang diinisiasi oleh OJK dan didukung oleh IJK dan pelaku start-up ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Kabupaten Simalungun pada 12-14 November 2021. Selanjutnya di Atrium Centre Point Mall, Medan pada tanggal 15-21 November 2021.
Kegiatan ini melibatkan 80 pelaku UMKM Binaan OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD), 20 klaster penerima KUR klaster kopi dan jagung, 33 perwakilan TPKAD di wilayah Sumatera Utara, IJK, Universitas Sumatera Utara, pelaku start-up dan e-commerce, praktisi, serta masyarakat Sumatera Utara.
Wimboh menguraikan untuk mendukung dan memperluas akses keuangan bagi UMKM, OJK bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat, IJK dan juga stakeholders lainnya juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster.
Wimboh menyatakan program KUR klaster ini akan terus direplikasi untuk membantu para pelaku UMKM memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran. Dengan begitu UMKM turut andil memperluas akses keuangan masyarakat dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
![]() |
Ia menambahkan OJK mempunyai tiga fokus utama dalam mengembangkan sektor UMKM yang berbasis produk unggulan daerah. Pertama, mengumpulkan dan membina pelaku UMKM yang mengolah produk unggulan daerah (mengkurasi UMKM) dan mempercepat on-boarding ke platform digital (e-commerce). OJK telah mengembangkan platform marketplace digital bernama UMKMMU untuk mempercepat digitalisasi pemasaran produk unggulan daerah. Tercatat sudah lebih dari 3.000 produk UMKM yang terdaftar di UMKMMU.