Mantul! Ekspor RI di Oktober Tertinggi Dalam Sejarah

Mantul! Ekspor RI di Oktober Tertinggi Dalam Sejarah

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 15 Nov 2021 20:58 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2021 tercatat sebesar US$ 22,03 miliar. Angka ini naik 53,35% dibandingkan periode Oktober tahun lalu yang sebesar US$ 14,36 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kinerja ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Penyebabnya adalah karena harga komoditas dari Indonesia yang mengalami kenaikan seperti minyak kelapa sawit yang tumbuh 22,54%, besi dan baja tumbuh 12,70% dan timah tumbuh 37,29%.

"Betul, ekspor Oktober merupakan yang tertinggi dalam sejarah dan sepanjang masa," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konfrensi Pers, Senin (15/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan untuk industri pengolahan nilai ekspornya mencapai US$ 16,07 miliar atau tumbuh 36,50% dibanding periode Oktober 2020.

Selanjutnya untuk ekspor migas naik menjadi 66,84% sedangkan ekspor non-migas 52,75%.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk impor pada Oktober 2021 tercatat US$ 16,29 miliar naik 0,36% dibanding periode bulan sebelumnya.

Ini artinya neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus sebesar US$ 5,74 miliar.

Negara Penyumbang Surplus

Margo menyebut beberapa negara yang transaksi perdagangannya mengalami surplus seperti Amerika Serikat surplus US$ 1,7 miliar dengan barang utama lemak, minyak hewan, minyak nabati, pakaian, asesoris dan rajutan.

Kemudian transaksi perdagangan dengan China juga surplus. Komoditasnya bahan bakar mineral, besi dan baja.

Filipina surplus US$ 685,7 juta komoditasnya bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya.

Sedangkan untuk ke Australia neraca perdagangan defisit US$ 5,95 juta. Komoditasnya bahan bakar mineral, biji logam perak dan abu.

Thailand defisit US$ 295,6 juta. Barang penyebab defisit adalah plastik, barang dari plastik lalu mesin peralatan mekanis dan bagiannya.

Terakhir dengan Ukraina defisit US$ 216,4 juta. Komoditas terbesarnya serealia dan besi baja.


Hide Ads