RI Punya Tantangan Besar Cetak Pengusaha Baru, Begini Solusinya

RI Punya Tantangan Besar Cetak Pengusaha Baru, Begini Solusinya

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 17 Nov 2021 12:10 WIB
Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Mardani H Maming
Foto: Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Mardani H Maming (istimewa)
Jakarta -

Tingkat kewirausahaan atau entrepreneurship di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Jumlah wirausaha Tanah Air saat ini baru sekitar 1,65% dari total penduduk lebih dari 270 juta jiwa.

Sementara itu, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, tingkat kewirausahaannya sudah cukup jauh dari Indonesia.

Untuk itu, butuh peran organisasi pengusaha muda yang bisa mendorong penciptaan wirausahawan baru di tanah air agar jumlahnya bisa meningkat dan memberi kontribusi pasitif bagi perekonomian nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Mardani H Maming mengungkap, upaya itu bisa dilakukan dengan cara mendorong para pengusaha muda khususnya di daerah untuk menjadi jembatan investasi.

"Malaysia berada di level 5 persen dan Singapura 6 persen. Sedangkan, untuk menjadi suatu negara yang maju, dibutuhkan 12 persen pengusaha dari jumlah penduduk. Kita jauh ketinggalan dari negara tetangga yang jumlah penduduknya lebih kecil dari Indonesia," ujar Maming usai melantik pengurus BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Papua masa bakti 2021-2024, di Mayo Privat Resort Holtekamp, Kota Jayapura, Papua.

ADVERTISEMENT

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa, semestinya, kata Maming, menjadi potensi yang hebat untuk meningkatkan jumlah pengusaha, terlebih Indonesia akan mendapatkan era bonus demografi pada 2030 dimana anak muda lebih banyak dibandingkan orangtua.

"Inilah yang menjadi kesempatan kita, sehingga saya meminta kepada anak muda untuk menjadi pengusaha, tapi juga harus ikut di politik, karena untuk melahirkan regulasi oleh legislatif yang bisa pro kepada anak muda dan entrepreneur, sehingga menyambut bonus demografi, regulasinya sudah dirasakan," ucapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Ia menyebut, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia adalah organisasi kader yang merangkul anak muda dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Melalui program Go to Campus, Go to School dan Go to Pesantren, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ingin menanamkan semangat mereka untuk menjadi pengusaha.

"Kita mendoktrin mereka setelah lulus kuliah atau lulus SMA jangan berpikir menjadi pegawai negeri sipil (PNS), kalau semua anak muda berpikir seperti itu, lama-lama negara ini akan bangkrut. Makanya, kita doktrin mereka menjadi pengusaha," ungkapnya.

Oleh karena itu, dengan meningkatkan jumlah pengusaha, Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu mendorong agar para pengusaha khususnya di daerah menjadi jembatan investasi. Ia berharap, pengurus baru menjadi jembatan untuk investasi khususnya di Papua.

"Menteri Investasi/BKPM RI Bapak Bahlil Lahadalia dianggap sebagai perwakilan Papua dan juga beberapa menteri di Kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat ini yang merupakan kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia diharapkan dapat berkomunikasi dengan Pusat," tuturnya.

Pada saat pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dari seluruh Indonesia dipimpin Menteri Investasi/BKPM RI Bahlil Lahadalia mengunjungi Expo Dubai 2020 pada 5 November lalu, Maming pun mengungkapkan hasil kunjungan tersebut. Indonesia mendapatkan investasi hampir mencapai Rp 400 triliun, salah satunya dari Air Product, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki lini bisnis perdagangan gas dan kimia untuk kebutuhan industri.

"Alhamdulillah Air Product berinvestasi sejumlah 15 miliar Dolar Amerika. Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia. Ini menjadi prestasi kita Indonesia, UMKM nya bisa bekerjasama bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri," imbuh CEO PT Maming Enam Sembilan Group yang membawahi 56 entitas anak perusahaan itu.

Maming melanjutkan, sejak didirikan pada 10 Juni 1972, pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, bukan sekedar untuk meningkatkan kapasitas para kader-kader pengusaha muda, namun lebih untuk kehadiran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia juga bisa memberikan inovasi-inovasi baru dan mencetak sejarah dalam kehadirannya.

"Himpunan Pengusaha Muda Indonesia adalah wadah organisasi yang lahir dan ada untuk bagaimana dapat melahirkan entrepreneur muda yang lebih hebat. Ini mulai dibuktikan dimana dalam usia ke-50 tahun pada 2022 mendatang, apa yang harus dikerjakan lebih hebat lagi di masa usia emasnya nanti," tandas Maming.


Hide Ads