Riset UI Ungkap Dampak Ekonomi di Kupang-Jayapura Sejak Adanya Grab

Riset UI Ungkap Dampak Ekonomi di Kupang-Jayapura Sejak Adanya Grab

Atta Kharisma - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 23:00 WIB
Riset UI Ungkap Dampak Ekonomi di Kupang-Jayapura Sejak Adanya Grab
Foto: Dok. Grab
Jakarta -

Kehadiran super app Grab di wilayah Indonesia Timur membuat cahaya malam bersinar lebih lama terutama di Kota Kupang dan Jayapura. Ini mengisyaratkan kalau kehadiran layanan Grab telah membantu berkembangnya roda perekonomian di kedua kota tersebut.

Temuan ini berasal dari riset yang dilakukan LPEM FEB UI di Kupang dan Jayapura. Hasil riset tersebut menunjukkan kalau semenjak kehadiran Grab, perbedaan tingkat penerangan lampu di desa-desa Kupang dan Jayapura meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan penerangan lampu di wilayah Indonesia yang tidak memiliki layanan Grab.

LPEM FEB UI menjabarkan kalau hal tersebut terjadi karena layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab meningkatkan aktivitas masyarakat pada malam hari di kedua kota tersebut. Dalam hal ini, Grab secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi di Kupang dan Jayapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran Grab membuka peluang pendapatan baru baik sebagai mitra pengemudi maupun sebagai mitra merchant Grab. Hal ini juga ditunjukkan oleh hasil riset LPEM FEB UI, yang menunjukkan kalau 30% dari merchant GrabFood dan 50% dari merchant GrabKios di Kupang dan Jayapura merupakan usaha baru. Artinya, Grab telah membantu memfasilitasi ratusan pengusaha UMKM baru di kedua kota tersebut.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa teknologi digital memiliki potensi menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Menurutnya, kehadiran Grab di Kupang dan Jayapura menjadi faktor penting dalam memperluas adopsi teknologi di kedua kota tersebut.

ADVERTISEMENT

"Teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian digital tanah air," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).

Grab dipilih oleh LPEM FEB UI untuk menjadi studi kasus dampak teknologi digital pada sosio-ekonomi Kupang dan Jayapura menyusul gencarnya upaya Grab untuk mengembangkan ekosistem digital di wilayah Indonesia Timur. Pada 2017, Grab menjadi platform superapp pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios, yang diikuti oleh GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama.

Kini, Grab telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura. Sedangkan untuk Kupang, Grab menjejakkan kaki pada tahun 2018 dan hingga saat ini, Grab telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios hingga GrabMart, di samping layanan transportasi untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.

Halaman Selanjutnya: Grab Tingkatkan Penggunaan Teknologi

Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan kalau temuan riset LPEM FEB UI tersebut menjadi motivasi bagi Grab untuk mempelopori lebih banyak solusi digital guna mendukung majunya ekonomi digital.

"Hasil riset LPEM FEB UI merefleksikan kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia. Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia," ujarnya.

Kehadiran Grab turut meningkatkan penggunaan teknologi dan ponsel cerdas di Kupang dan Jayapura. Hasil riset menunjukkan bahwa tingkat penggunaan teknologi Internet dan ponsel cerdas para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100%, atau dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata populasi. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas jauh di atas pengemudi non-Grab.

Inklusi digital pun meningkat seiring dengan inklusi keuangan, sebab Grab terhubung ke berbagai layanan finansial formal. Riset menunjukkan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab mencapai 87 poin persentase lebih tinggi dibanding non-Grab, di mana 50% dari mitra menyatakan bahwa Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital.

Bertambahnya inklusi keuangan dan digital membawa efek luberan atau spillover positif ke kehidupan para mitra. Riset menunjukkan bahwa sekitar 60% mitra pengemudi memanfaatkan produk asuransi kesehatan yang diberikan oleh Grab untuk melindungi diri dan keluarga mereka.

Terakhir, riset juga memperlihatkan bahwa bagi mitra pengemudi dan pelanggan perempuan, ragam fitur teknologi dan kebijakan keselamatan komprehensif, termasuk safety centre dan penyamaran nomor telepon telah menjadikan pengalaman berkendara mereka lebih aman dan nyaman.

"Kami melihat masih adanya ruang untuk pelatihan kemampuan digital para mitra pengemudi dan merchant. Dengan pemahaman teknologi lebih mendalam, mereka dapat mengoptimalkan solusi teknologi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," tutur Kepala Kelompok Riset Ekonomi Digital LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin.


Hide Ads