Harga Minyak Goreng Mahal, Mendag: Konsekuensi Market Internasional

Harga Minyak Goreng Mahal, Mendag: Konsekuensi Market Internasional

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 16:18 WIB
Mendag M Lutfi
Foto: Muhajir Arifin
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut harga minyak goreng naik sebagai konsekuensi atas meroketnya harga komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). CPO merupakan bahan baku produk minyak goreng.

Tentu saja naiknya harga kelapa sawit berdampak positif dalam hal kinerja ekspor. Bahkan produk minyak nabati atau kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang terbesar ekspor Indonesia.

"Kalau kita lihat sekarang sebenarnya barang apa yang kita jual? Pertama yang paling besar itu adalah yang kita jual adalah produk minyak nabati HS nomor 15 yaitu kelapa sawit. Kita ini menjual kira-kira US$ 27 miliar pada tahun 2020. Pada bulan Oktober ini saja kita menjual US$ 3,36 miliar," katanya dalam Digital Technopreneur Fest & Technopreneur Campus FORBIS, Jumat (19/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berkontribusi positif terhadap kinerja ekspor, di sisi lain, lanjut Lutfi ada permasalahan pada produk turunannya, yakni minyak goreng yang harganya ikut naik.

Dia menjelaskan bahwa harga kelapa sawit saat ini telah menyentuh US$ 1.250 dan berpotensi akan naik lagi hingga menyentuh US$ 1.500 per ton. Mau tidak mau melonjaknya harga komoditas tersebut juga mengerek harga minyak goreng.

ADVERTISEMENT

"Jadi harga kelapa sawit kita ini sekarang lebih dari US$ 1.250, dan ini akan naik lebih dari US$ 1.500 pada tahun depan karena panen dari pada kelapa sawit kita ini, panen dari kelapa sawit dari seluruh dunia itu tidak akan terlalu baik," tuturnya.

Pemerintah, dijelaskannya mematok harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di Rp 11 ribu/liter ketika harga kelapa sawit beras di kisaran US$ 600 per ton. Bayangkan saja sekarang harga komoditas tersebut sudah naik hingga 2 kali lipat.

"Dulu waktu kita bikin harga eceran tertinggi (minyak goreng) kita Rp 11 ribu berbasiskan harga CPO US$ 500 sampai US$ 600. Begitu harganya dua kali lipat maka harga minyak goreng hari ini lebih dari Rp 16 ribu, terkadang lebih dari Rp 16 ribu sebagai bagian yang tertinggi. Tetapi ini konsekuensi dari pada market internasional," tambahnya.

(toy/eds)

Hide Ads