Megawati Soekarnoputri buka suara atas para pihak yang meragukannya duduk di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Presiden ke-5 RI itu diragukan karena dianggap bukan dari kalangan akademisi, sementara dia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kalau boleh dibilang bagian dari kalangan akademisi. Saya tadi minta sebetulnya boleh nggak ya CV saya ditampilkan, karena banyak orang meragukan," katanya dalam Pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi 2021, kemarin, dikutip Sabtu (20/11/2021).
Dia pun heran ketika ada yang meragukan posisinya di BRIN dan hanya bisa garuk-garuk kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya 'kenapa Ibu Mega yang mesti masuk menjadi ketua dewan pengarah? Beliau bukan seorang akademisi', saya lalu garuk-garuk kepala, sebetulnya yang dimaksud akademisi itu apa, hanya teori atau sampai pada tingkat implementasi? Pasti semuanya akan bilang sampai pada tingkat implementasi," jelasnya.
Mega juga menjelaskan alasan Jokowi menunjuk dirinya sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Tujuannya agar Indonesia bisa melakukan riset yang sejalan dengan kepentingan nasional. Sebab, dirinya juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Jadi ketika beliau, Bapak Presiden Jokowi memanggil saya untuk mendiskusikan, karena beliau mengatakan 'Saya akan segera membentuk sebuah badan riset, Ibu, dan saya minta supaya Ibu mau menjadi ketua dewan pengarah nya'," tutur Mega.
Megawati bicara urus riset. Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Jabatan Megawati di Era Jokowi: BPIP dan BRIN"
[Gambas:Video 20detik]