Dalam mendukung keselamatan selama event WSBK berlangsung, Basarnas mengerahkan 25 personil, Helikopter HR-3603, kendaraan operasional, dan peralatan SAR lainnya. Disamping itu, Basarnas membentuk dua posko yang berlokasi di Pos Unit Siaga Kuta Mandalika (Gedung Balawista) dan di Pantai Seger.
"Personil kami tempatkan di kedua posko yang dibentuk dan di delapan titik pantau di sekitar sirkuit," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit PH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Perhubungan juga turut mendukung kelancaran penyelenggaraan acara WSBK 2021. Salah satunya yaitu mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas, agar mobilitas pergerakan orang dan kendaraan pada saat event berlangsung dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, tertib dan sehat, dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami telah menyediakan shuttle bus yang akan berkeliling di sejumlah titik di area penyelenggaraan acara, untuk digunakan para tim official dan penonton. Jadi dipastikan tidak ada kendaraan pribadi yang melintas di area penyelenggaraan acara untuk menghindari kepadatan," demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.
Sejumlah sarana transportasi juga disiapkan untuk melancarkan konektivitas dari dan menuju Mandalika, yaitu: penyediaan transportasi massal bus untuk menghubungkan antara Mandalika, dengan bandara Lombok, dan sejumlah Pelabuhan yakni: Gilimas, Kayangan, Bangka, dan Mataram, melalui skema Buy The Service (BTS). Kemudian, menyiapkan kapal cepat untuk melancarkan konektivitas antara Lombok dengan daerah sekitar seperti: Padang Bai, Lembar, Sumbawa, dan Bali.
Selain melakukan manajemen rekayasa lalu lintas, sejumlah hal lainnya yang telah disiapkan Kemenhub diantaranya yaitu: meningkatkan fasilitas Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pembangunan Pelabuhan Laut Gilimas, pemberian subsidi operasional angkutan antar moda dari dan ke kawasan wisata Mandalika, pembangunan fasilitas pendukung integrasi moda, pembangunan fasilitas perlengkapan jalan, dan peningkatan pelayanan angkutan penyeberangan dari dan ke Pulau Lombok.
Kementerian Kesehatan mendukung dan memfasilitasi dalam hal pengawasan teknis medis termasuk penegakan protokol kesehatan, penyediaan pelayanan medis, penyiapan tim kesehatan, fasilitas rumah sakit serta pengelolaan makanan dan limbah medis dalam ajang ini. Sistem bubble diterapkan selama event berlangsung untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19. seluruh partisipan yang memasuki KEK melakukan scan barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Selain untuk memastikan keamanan bagi seluruh peserta dan 25% kapasitas penonton, juga untuk memudahkan dan mempercepat tim kesehatan melakukan tracking dan tracing apabila ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
"Saat event berlangsung kita pastikan semua berjalan sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Kita sudah menyiapkan tim kesehatan dari Dinkes Lombok Tengah, rumah sakit, tempat isolasi dan karantina, lab pemeriksa, prosedur penatalaksanaan pasien terkonfirmasi COVID-19 serta mitigasi apabila terjadi kerumunan di area sirkuit. Jadi semua sudah siap," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Prof. Abdul Kadir.
(das/ara)