Diminta Jokowi Kejar Investasi Rp 1.200 T, Bahlil: Ngeri-ngeri Sedap

Diminta Jokowi Kejar Investasi Rp 1.200 T, Bahlil: Ngeri-ngeri Sedap

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 11:39 WIB
Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia menghadiri pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader Organisasi Tingkat Daerah (Diklatda) HIPMI Jaya di Jakarta.
Diminta Jokowi Kejar Investasi Rp 1.200 T, Bahlil: Ngeri-ngeri Sedap
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mendapatkan amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa investasi di 2022 harus mencapai Rp 1.200 triliun. Realisasi itu lebih besar dari target tahun ini yang mencapai Rp 900 triliun.

"Angka ini ngeri-ngeri sedap karena itu saya undang gubernur, bupati, DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk hadir sama-sama kita mendorong ini," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11/2021).

Untuk mencapai target investasi Rp 1.200 triliun tahun depan, Bahlil mengaku telah mempunyai strategi. Dirinya menyebut akan mengawal investasi secara end-to-end.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dari 34 provinsi kita bagi ada sekitar 600 sampai 700 perusahaan, kemudian itu yang kita kawal karena itu kenaikannya kurang lebih sekitar 23-33%," jelasnya.

Selain itu, Bahlil menyebut kinerja dari DPMPTSP di daerah sudah lebih baik dalam melayani investor yang akan menanamkan modal dibanding sebelumnya. Perbaikan itu tidak lepas dari pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik yang bisa digunakan.

ADVERTISEMENT

"Jadi dulu kami ingat Raker pertama DPMPTSP ini jadi kelas nomor 4. Kadang-kadang guru jadi kepala dinasnya saking miskinnya itu kepala dinas. Jadi kami minta waktu itu, Kalau bisa ditambah lagi," ungkapnya.

Untuk diketahui, tahun ini DAK bagi DPMPTSP mencapai Rp 260 triliun. Nilai itu meningkat dari tahun lalu yang nilainya Rp 227 triliun. "Terima kasih kepada Ibu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati), kalau bisa ditambah lagi," celetuk Bahlil.

Di sisi lain pemerintah juga sedang melakukan upaya transformasi ekonomi agar bisa menarik investasi. Ke depan, pemerintah akan fokus untuk mendorong sektor energi hijau (green energy) hingga hilirisasi industri.

"Kita harus melakukan peletakan untuk mendorong transformasi ekonomi lewat green energy dan hilirisasi industri. Ini harus kita lakukan sebagai bentuk konsekuensi meningkatkan nilai tambah," pungkas Bahlil.




(aid/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads