Ampun Deh! Minyak Goreng Mahal Bisa Sampai Tahun Depan

Ampun Deh! Minyak Goreng Mahal Bisa Sampai Tahun Depan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 12:46 WIB
minyak goreng
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Kementerian Perdagangan memprediksi kenaikan harga minyak goreng berlangsung hingga kuartal I-2022. Kenaikan harga minyak goreng juga terjadi di dunia karena kelangkaan bahan baku dan kenaikan harga crude palm oil (CPO).

"Dominasi ketergantungan oleh CPO atau kebun sawitnya itu yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng, dan ini berpotensi untuk terus bergerak bahkan diprediksi kuartal I-2022 masih meningkat terus. Supercycle ini memberikan berdampak negatif pada harga minyak goreng yang meningkat terus. Kemungkinan beranjak terus," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan dalam diskusi INDEF, Rabu (24/11/2021).

Ia juga menjelaskan berbagai faktor kenapa harga minyak goreng mengalami kenaikan. Pertama, karena faktor bahan baku nabati yang minim bukan hanya di Indonesia juga terjadi di global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama terjadi penurunan proyeksi CPO dari Malaysia angkanya 8% kemungkinan produksi dalam negeri juga akan turun dari target 48,9 juta ton akan dihasilkan 47 juta ton. Kanada minyak nabati canola oil masih terjadi penurunan di angka 6%, sehingga harga minyak goreng naik," jelasnya.

Tidak hanya itu, krisis energi juga menjadi salah satu faktor kenaikan harga minyak goreng. "Krisis energi di beberapa negara yang saya pantau di India, Eropa, China," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Oke, minyak goreng saat ini terutama minyak goreng curah sangat bergantung dengan CPO. Jadi, saat harga CPO meningkat harga minyak goreng curah juga akan meningkat tajam

"Harga CPO ini begitu meningkat harga minyak goreng curah akan meningkat tajam. Kita bicara harga eceran tertinggi (HET) Rp 11.000/liter pada penyusunan CPO itu berkisar US$ 500-US$ 600. Saat ini posisinya sudah di atas Rp 14.000," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads