Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) merupakan perkumpulan dari Lembaga Pengirim (Sending Organization) yang menempatkan peserta pemagangan ke Jepang. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang merupakan salah satu bentuk pelatihan kerja di luar negeri.
Program pemagangan ke Jepang ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan kerja pemuda-pemudi Indonesia di berbagai bidang, antara lain bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Industri Pengolahan Makanan, Konstruksi, Manufaktur, Otomotif, Perawat, dan lain sebagainya.
Dengan adanya program pemagangan ini, diharapkan para peserta nantinya dapat meningkatkan etos kerja, budaya, dan kedisiplinan guna membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
Diketahui, hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Jepang dalam penyelenggaraan program pemagangan ke luar negeri sudah berlangsung sejak tahun 1993. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Ketenagakerjaan, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 80 ribu peserta pemagangan dan saat ini terdapat sekitar 36 ribu lebih peserta pemagangan yang tengah menjalankan program pemagangan di Jepang.
Penyelenggaraan program pemagangan ke Jepang ini diyakini dapat terus berkembang di kemudian hari dan menguntungkan kedua negara. Program ini memberi keuntungan bagi Jepang yang membutuhkan tenaga kerja yang sangat tinggi (+750 ribu peserta). Lalu ini berpotensi untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia, dan tentunya berkontribusi bagi penambahan devisa negara Indonesia.
Guna menjaga stabilitas dan keseimbangan antara Lembaga Pengirim atau Sending Organization (SO) di Indonesia dan Lembaga Penerima atau Accepting Organization (AO) di Jepang, maka pada tahun 2013 Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) didirikan.
Dalam menjalankan fungsinya, AP2LN senantiasa berkoordinasi dan bertukar pendapat dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan selaku pemangku kebijakan dalam penyelenggaraan program pemagangan di luar negeri. Hingga kini, AP2LN telah beranggotakan sebanyak 121 Lembaga Pengirim atau Sending Organization (SO) dari seluruh Indonesia.
Pada Rabu (24/11), AP2LN menyelenggarakan Rapat Anggota (RA) di Gran Melia Hotel, Jakarta, untuk Pemilihan Ketua Umum. Kegiatan ini dibuka olehDirektur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan (BINALAVOTAS), Kementerian Ketenagakerjaan RI, Muhammad Ali.
Ali mengungkap seharusnya Rapat Anggota ini diselenggarakan pada akhir 2020 lalu. Namun, karena situasi Pandemi COVID-19, maka pelaksanaannya diundur hingga November 2021 yang diselenggarakan secara hybrid.
Adapun anggota yang hadir secara fisik (offline) antara lain, Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Perwakilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW). Sementara anggota lainnya mengikuti Rapat Anggota ini secara daring (online) via Zoom Cloud Meeting.
Ali menjelaskan Rapat Anggota AP2LN kali ini mengusung tema 'Bersinergi Menghasilkan SDM Indonesia Unggul'. Melalui rapat ini, diharapkan para Lembaga Pengirim (Sending Organization) dapat memiliki semangat untuk menjadikan AP2LN sebagai wadah bersama dalam membangun sinergi kebersamaan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan profesional agar dapat menjadi yang terbaik di negara tujuan, khususnya Jepang.
Selain itu, AP2LN juga selalu sejalan dengan Program dari Pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan dalam menghasilkan SDM unggul demi Indonesia Maju.
Ketua AP2LN Terpilih, Firman Budiyanto menyampaikan tantangan ke depan yang dihadapi pihaknya tidaklah lebih mudah.
"Apalagi saat ini dunia sedang mengalami perubahan besar akibat Pandemi COVID-19 yang belum menujukkan tanda-tanda akan berakhir," ungkap Firman dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).
Firman menambahkan, perusahaan besar di dunia yang tidak pernah kita pikirkan pun saat ini sedang berjatuhan. Sehingga, kita tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi beberapa bulan kemudian akibat badai pandemi ini.
"Namun dengan semangat inovasi dan kreativitas, kita optimis dapat melewati badai pandemi ini, kuncinya adalah kebersamaan/bersinergi," imbuhnya.
Firman melanjutkan pihaknya selalu bermimpi agar kelak melalui organisasi ini, ap2ln dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan profesional untuk menjadi yang terbaik di negara tujuan.
"Kita juga dapat selalu memberi perlindungan hukum kepada seluruh peserta pemagangan dari Indonesia di negara tujuan tanpa memandang latar belakangnya, Dan kami bermimpi agar kelak AP2LN dapat berfungsi sebagai wadah penyaluran aspirasi, pendapat, dan saran dari para SO untuk kemudian disampaikan kepada Kemnaker untuk menghasilkan kebijakan publik," kata Firman.
Ia pun berharap ke depannya AP2LN bisa mendapatkan tempat yang setara dengan asosiasi sejenis lainnya di negara tujuan untuk turut terlibat berdiskusi di meja yang sama demi memberi masukan terkait kebijakan program pemagangan.
(Content Promotion/AP2LN)