Aksi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membongkar 'borok' BUMN dengan menyebut banyak kontrak bermasalah menuai respons dari Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Arya pun mengingatkan agar sebagai komisaris utama, Ahok tidak merasa sebagai direktur utama.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu pun ikut memberikan pandangan. Ia menilai, langkah Ahok tidak tepat. Bahkan, ia menilai Ahok telah tampil sebagai Menteri BUMN.
"Saya pikir ya memang nggak tepat. Karena malah saya katakan bukan tampil sebagai dirut, itu tampil sebagai Menteri BUMN," katanya kepada detikcom, Senin (29/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pernyataan banyak kontrak BUMN bermasalah seharusnya dikeluarkan Menteri BUMN atau orang di luar BUMN.
"Dan dia menyatakan banyak kontrak merugikan BUMN, itu pernyataan Menteri BUMN, atau kaya pernyataan ya orang di luar BUMN," sambungnya.
Said Didu sendiri tak kaget dengan langkah Ahok yang disebut membuat gaduh tersebut. Ia pun mempertanyakan dari mana Ahok tahu adanya kontrak yang merugikan BUMN.
"Dari mana dia tahu bahwa kontrak itu merugikan BUMN, dia kan hanya tahu Pertamina, ya benahi aja Pertamina," ujarnya.
Said Didu lantas menduga, ada keinginan atau 'cita-cita' yang sedang dikejar Ahok.
"Jadi saya melihat Ahok ini, saya punya keyakinan ada cita-cita yang lebih tinggi yang mau kejar. Dan dia menganggap bahwa cara mencapai cita-cita itu tinggi adalah membikin gaduh dan membikin seakan-akan dirinya paling bisa dan paling benar," terangnya.