Samsung dan LG Dilarang Beredar di Iran, Ada Apa Nih?

Samsung dan LG Dilarang Beredar di Iran, Ada Apa Nih?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 30 Nov 2021 10:22 WIB
 on January 12, 2017 in Seoul, South Korea. The independent counsel team investigating the peddling scandal involving South Korean President Park Geun-hye and her confidant Choi Soon-sil summoned Samsung Group Vice Chairman Lee Jae-yong for questioning on charges of perjury as he allegedly lied about the money Samsung donated to Choi through multiple channels in the parliamentary hearings last month.
Foto: Chung Sung-Jun/Getty Images
Jakarta -

Belum lama ini, pemerintah Iran telah menetapkan larangan pada impor peralatan rumah tangga asal Korea Selatan. Larangan impor ini ditetapkan setidaknya terhadap dua perusahaan besar asal Negeri Gingseng tersebut.

Dilansir Asia Times, Selasa (30/11/2021), larangan ini diberlakukan setelah sebelumnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menginstruksikan Presiden Ebrahim Raisi untuk melarang impor peralatan rumah tangga, khususnya dari dua perusahaan asal Korsel yang tidak disebutkan namanya.

Pemerintah Iran beralasan untuk meningkatkan produksi serta memberikan gairah pada ekonomi dalam negeri, terlebih saat negara tersebut tengah dijerat embargo yang sangat parah oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski pemerintah Iran tidak menyebutkan nama kedua perusahaan asal Korea Selatan itu, namun masyarakat Iran berasumsi bahwa kedua perusahaan itu adalah raksasa elektronik serta peralatan rumah tangga, Samsung dan LG.

Asumsi ini muncul karena sekitar 55-70% pasar peralatan rumah tangga Iran didominasi oleh kedua perusahaan tersebut selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENT

Artinya, sebelum penetapan larangan impor ini diberlakukan, mayoritas masyarakat Iran merupakan pengguna produk Samsung dan LG. Oleh karenanya, alih-alih mendukung keputusan tersebut, banyak konsumen Iran malah merasa kesal atas larangan impor produk-produk asal Korsel ini.

Kenapa Samsung dan LG dilarang beredar? Cek halaman berikutnya.

Hal ini terjadi lantaran warga Iran merasa kalau pemerintah telah membatasi dari pilihan yang 'kredibel' untuk produk peralatan rumah tangga mereka.

Namun, dampak yang lebih menonjol dari larangan tersebut adalah curahan ketidakpuasan masyarakat Iran di media sosial tentang pengalaman buruk mereka dengan lemari es, mesin cuci, TV, penyedot debu, microwave, dan mesin pencuci piring buatan Iran.

Sebab banyak di antara para konsumen Iran yang merasa bahwa produk buatan domestik memiliki kualitas yang lebih rendah dan tidak efisien.

Manufaktur elektronik dan peralatan rumah tangga bukanlah industri yang canggih di Iran, dan pengetahuannya sebagian besar bersumber dari negara-negara seperti Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, yang barang-barangnya terus dapat diakses bahkan ketika sanksi diberlakukan.


Hide Ads