Harga-harga Ini Naik Tinggi, Bikin Inflasi November Cetak Rekor

Harga-harga Ini Naik Tinggi, Bikin Inflasi November Cetak Rekor

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 01 Des 2021 11:28 WIB
Deretan pemukiman dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat tampat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, kepadatan penduduk di DKI Jakarta secara umum mencapai 15.938 jiwa perkilometer persegi.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2021 sebesar 0,37%. Hal ini membuat secara tahunan, inflasi November tercatat 1,75% sedangkan untuk tahun kalender sepanjang 2021, inflasi tercatat 1,3%.

Inflasi disumbang oleh 84 kota di Indonesia yang mengalami inflasi. Sementara ada 6 kota yang disurvei mengalami deflasi.

Kepala BPS Margo Yuwono bilang, inflasi November 2021 merupakan yang tertinggi tahun ini. Terjadinya inflasi disumbang oleh naiknya sejumlah harga barang konsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komponen harga bergejolak memiliki peranan tertinggi terhadap inflasi November 2021 sebesar 0,2%. Selanjutnya komponen inti seperti harga emas perhiasan, sewa rumah serta kontrak rumah sebesar 0,11%, dan komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,06%.

"Kalau kita lihat tiga terbesar yang memberikan andil terhadap inflasi November, pertama makanan minuman dan tembakau di mana terjadi inflasi sebesar 0,84% dan memiliki andil 0,21%" katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

ADVERTISEMENT

Jika dilihat, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi pada kelompok harga bergejolak adalah minyak goreng dengan andil sebesar 0,08%. Kemudian telur ayam ras dan cabai merah memiliki andil 0,06% dan daging ayam ras memiliki andil 0,02%.

Selanjutnya pada kelompok transportasi terjadi inflasi sebesar 0,51% dengan andil sebesar 0,05%. Ini disebabkan oleh karena kenaikan tarif angkutan.

Kemudian inflasi disumbang kelompok perumahan, air listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Inflasi disebabkan karena kenaikan sewa rumah dan kontrak rumah dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.

"Sementara itu untuk komponen harga yang diatur pemerintah ini memberikan andil sebesar 0,06%. Ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, dan juga kenaikan harga rokok kretek filter," kata Margo.

Simak Video: Sri Mulyani Minta Waspadai Inflasi AS

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads