Erick Thohir Minta BUMN Gandeng Swasta-Petani: Jangan Semua Diambil!

Erick Thohir Minta BUMN Gandeng Swasta-Petani: Jangan Semua Diambil!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 01 Des 2021 21:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN pangan untuk meningkatkan pabrik serta menambah lahan tebunya. Ia juga meminta BUMN untuk menggandeng swasta dan para petani.

"RNI dan PTPN harus upgrading dia punya pabrik, harus menambah lahan tebunya. Research and development (R&D) harus dilakukan tapi kerja sama dengan universitas, kita yang mengkorporasikan," kata Erick Thohir dalam acara Erick dalam keterangan tertulis saat membuka National Sugar Summit (NSS) 2021, Rabu (1/12/2021).

"Jangan semua mau diambil. Kita harus kolaborasi, dengan swasta, dengan petani, dengan semua pihak. Untuk keseimbangan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi, lanjut Erick, ketahanan pangan menjadi salah satu hal yang sangat penting di luar ketahanan energi dan kesehatan. Namun, untuk menjaga ketahanan pangan diperlukan usaha bersama.

"Kita sama-sama sepakati roadmap kita, sepakati ekosistem kita. Mana yang impor, mana yang produksi dalam negeri dengan data yang sama, yang tidak perlu impor kita coba maksimalkan (produksinya) di sini. Apa salahnya kita membuat kebijakan yang pro market tetapi juga penting untuk ketahanan pangan kita," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, selain sebagai agenda rutin, NSS 2021 digelar untuk merespon berbagai kondisi dan dinamika yang dihadapi industri gula nasional saat ini. Dari mulai kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan gula, tingginya impor, hingga penurunan ketersediaan lahan tebu.

"Untuk merespon kondisi pergulaan nasional tersebut, AGI dan Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) kembali mengadakan acara National Sugar Summit 2021, bekerja sama dengan RNI sebagai tuan rumah. Melalui forum ini diharapkan akan lahir gagasan-gagasan baru yang dapat digunakan sebagai bahan bagi pemerintah, dan pihak-pihak terkait dalam menyusun kebijakan pergulaan nasional, guna mendukung ketahanan pangan nasional melalui swasembada gula dan kemajuan industri gula Indonesia," ujarnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Arief mengatakan, upaya peningkatan produksi gula terus dilakukan melalui berbagai pendekatan, baik sisi teknis melalui peningkatan produktivitas, ekstensifikasi lahan, pengembangan pola kemitraan petani tebu, maupun perluasan keterlibatan kegiatan riset. Kuncinya adalah semua dilakukan dengan mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Ditambahkan Arief, salah satu kolaborasi pembenahan industri gula yang baru-baru ini dilakukan adalah kerja sama yang dibangun antara RNI, PTPN III dan Perhutani dalam menyiapkan tata kelola budidaya tebu melalui sinergi dengan Pupuk Indonesia, Bank BRI, Jasindo, Askrindo dalam program Makmur.

"Target musim tanam 2022, seluas 40.000 ha disertai peningkatan kuantitas dan perbaikan kualitas bahan baku tebu, serta tujuan pentingnya adalah untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani," ujarnya.


Hide Ads