Nggak Nyangka! Sri Mulyani Juga Pernah Bokek

Nggak Nyangka! Sri Mulyani Juga Pernah Bokek

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 01 Des 2021 21:10 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kehidupan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak selalu berjalan mulus. Meski dari keluarga yang berkecukupan ternyata dia juga pernah mengalami kehabisan uang alias bokek. Bahkan itu terjadi ketika dia tinggal di Amerika Serikat.

Sri Mulyani menceritakan, dia merupakan 10 bersaudara. Keluarganya sangat menyukai dunia pendidikan. Itulah mengapa dia dan saudara-saudara kandungnya mengenyam pendidikan tinggi di universitas bergengsi.

Tapi ada yang menarik ketika dia memutuskan kuliah di Universitas Indonesia dan memilih jurusan ekonomi. Ternyata itu merupakan jurusan yang tidak dianjurkan oleh orang tuanya yang saat itu menginginkan seluruh anaknya menjadi insinyur atau dokter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya satu-satunya dari 10 anak yang tidak ingin menjadi dokter atau insinyur. Orang tua saya selalu memikirkan anaknya harus masuk ke kedokteran atau insinyur. Jadi kaka saya dokter di UI, lalu ad 4 di ITB, 1 lagi di UI, ada juga masuk kedokteran di Undip. Jadi saya satu-satunya walaupun jurusan IPA kepingin masuk non eksakta," tuturnya dalam acara Leader's Podcast: Fiscal Policy Dynamics to 2045, Rabu (1/12/2021).

Sri Mulyani mengakui saat itu dia buta tentang ilmu ekonomi karena sebelumnya di SMA dia masuk jurusan IPA. Satu hal yang membuat dia tertarik adalah ekonomi ada mata kuliah matematika yang sangat dia sukai

ADVERTISEMENT

"Aku enjoy sekolah di UI, karena lingkungan di UI waktu itu masa-masa 81 sampai 86 semua masih idealis dengan berbagai keinginan untuk mengubah Indonesia menjadi open, demokrasi, transparan," terangnya.

Setelah selesai dari UI, Sri Mulyani mendapatkan tawaran beasiswa untuk mengambil gelar master dari universitas di Inggris dan AS. Akhirnya Sri Mulyani memilih University Illinois at Urbana-Champaign dengan alasan universitas itu memperbolehkannya sambil mengambil gelar PhD.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Sri Mulyani yang saat itu sudah berkeluarga akhirnya terbang ke AS bersama suaminya. Suaminya saat itu juga sekolah di AS. Di sana dia dikaruniai anak pertama.

Nah saat itulah Sri Mulyani dan suaminya sempat mengalami kehabisan uang. Akhirnya saat itu diputuskan suaminya dan anaknya pulang ke Indonesia. Sementera Sri Mulyani tetap tinggal karena harus menyelesaikan disertasinya

Kemudian pada tahun 1992 akhirnya dia berhasil menyelesaikan pendidikannya di AS dan pulang ke Indonesia. Saat itu dia melanjutkan karirnya di UI sebagai pengajar. Saat itu dia juga menjadi Direktur Penelitian di LPEM yang saat itu di kepalai oleh Darmin Nasution.

"Kemudian krisis ekonomi 97-98. Saya sebagai ekonom sudah dapat PhD, waktu itu S1 bidang moneter, S2-nya ambil fiskal, kemudian terjadi krisis dan krisisnya krisis perbankan. Banyak sekali masyarakat yang tidak tahu, bahkan dalam lingkungan akademik saja nggak tahu," ucapnya.

Dengan ilmu yang dia punya, akhirnya Sri Mulyani saat itu menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk menjelaskan tentang kondisi yang terjadi di Indonesia saat itu ke banyak pihak, termasuk kepada para wartawan.

Kewalahan atas pekerjaannya saat itu, Sri Mulyani akhirnya memilih istirahat dan terbang ke Atlanta, AS bersama suami dan 3 anaknya. Tak berapa lama dia ditugaskan oleh Menteri Keuangan saat itu Budiono untuk menjadi Executive Director di IMF.

Dua tahun bekerja di IMF dia dihubungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Kepala Bappenas. Kemudian dia dipindahkan menjadi Menteri Keuangan. Sempat juga nyambi menjadi Menko Ekonomi karena posisi itu kosong setelah Budiono pindah menjadi Gubernur BI.

2010 dia memilih untuk menerima tawaran bekerja di Bank Dunia. Selama 6 tahun dia bekerja di Bank Dunia, hingga akhirnya dihubungi Presiden Jokowi untuk kembali menjadi Menteri Keuangan.


Hide Ads